Jakarta, Pahami.id –
Mesir Negara berencana untuk membangun kembali Jalur Gaza, PalestinaSelesai dan akan dipresentasikan di Konferensi Tingkat Darurat Arab (KTT) di Kairo pada hari Selasa (4/3).
Pengumuman itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty pada konferensi pers dengan Komisaris Uni Eropa untuk Mediterania, Dubravka Suica, di Kairo, Minggu (2/3).
Abdelatty mengatakan Mesir membutuhkan dukungan dan pembiayaan dari komunitas internasional untuk mengimplementasikan rencana tersebut.
Dia juga menekankan peran penting Eropa dalam membiayai rekonstruksi Gaza.
“Kami akan mengadakan negosiasi intensif dengan negara -negara donor besar setelah rencana itu diadopsi di KTT Arab mendatang,” katanya, seperti yang disebutkan Al Jazeera.
Abdelhatty melanjutkan setelah KTT Arab diadakan, Menteri Luar Negeri Organisasi Kerjasama Islam (OKI) akan mengadakan pertemuan darurat di Arab Saudi untuk membahas bagaimana mempresentasikan rencana tersebut kepada publik.
“Kami akan memastikan bahwa keputusan KTT Arab akan disajikan kepada dunia dengan cara terbaik,” katanya.
Sejak Februari, Mesir telah merencanakan rencana untuk membangun kembali Gaza tanpa mengganti Palestina dari sana.
Rencana tersebut siap untuk menentang proposal Presiden AS Donald Trump untuk “mengambil alih” Gaza dan mengusir warga Palestina sehingga wilayah tersebut dapat dikonversi menjadi “Riviera Timur Tengah”.
Trump menilai bahwa Palestina dapat dipindahkan ke Mesir dan Yordania selama konstruksi. Mesir dan Jordan telah menolak proposal Trump karena ia menilai itu mirip dengan pembersihan etnis.
Kairo juga memesan rencana untuk membangun kembali Gaza tanpa harus mengusir warga Palestina dari sana. Salah satunya, dengan mengembangkan area yang aman di mana Palestina dapat tinggal di sana.
Menurut dua pejabat Mesir yang berbicara dengan Surat Kabar Terkait ((Ap), proses rekonstruksi ini akan memiliki tiga fase yang akan memakan waktu hingga lima tahun.
Ada juga tiga area yang aman, termasuk rumah mobil dan tempat tinggal. Bantuan kemanusiaan selama waktu itu juga akan memasuki Gaza.
Selain itu, puluhan ribu pekerjaan juga akan terbuka untuk orang -orang Gaza saat membangun kembali, seperti yang disebutkan Al Jazeera.
(BAC/BLQ)