Jakarta, Pahami.id —
Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir mengumumkan serangan terhadap Iran adalah ‘tugas sejarah’ untuk menghilangkan ancaman dari negara.
Menurutnya, serangan tersebut merupakan babak baru setelah Iran gagal menghancurkan Israel.
“Serangan terhadap Iran sangat penting sebagai pukulan pembuka untuk merusak aset strategis Iran. Kami memiliki kewajiban bersejarah untuk menghilangkan ancaman Iran untuk menghancurkan Israel,” tulis Ben Gvir melalui akun X (Twitter), dikutip dari AFPMinggu (27/10).
Mantan menteri kabinet perang Benny Gantz juga memuji serangan tersebut. Ia menilai serangan Israel terhadap Iran telah membuka jalan bagi operasi lainnya di masa depan.
“Ini menandai babak baru dalam perang kita melawan rezim Iran, yang telah menimbulkan kerusakan signifikan sebagai tanggapan atas kegagalan upaya mereka untuk menghancurkan Israel. Yang paling penting, hal ini juga membuka jalan bagi operasi di masa depan,” kata Gantz dalam sebuah pernyataan.
Dia mengatakan serangan terhadap Iran mewakili sebagian kecil dari kerusakan yang bisa ditimbulkan Israel terhadap Iran jika negara tersebut memilih untuk melanjutkan agresinya.
Gantz mengundurkan diri dari pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada bulan Juni karena kurangnya rencana pascaperang untuk Gaza.
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan Iran bertekad mempertahankan diri setelah pesawat tempur Israel menyerang pangkalan militer di beberapa wilayah.
“Tekad kami untuk membela diri tidak mengenal batas,” kata Araghchi dalam wawancara dengan situs resmi pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, dilansir AFP.
Kementerian Luar Negeri Iran, seperti dilansir AFP, mengutip Pasal 51 Piagam PBB sebagai dasar serangan balik dan pertahanan diri Israel. Iran menerapkan aturan ini sejak April 2024 karena menganggap serangan Israel merupakan ancaman terhadap kedaulatan Iran.
Hingga Minggu, total empat tentara Iran tewas akibat serangan Israel pada Sabtu pagi.
(tim/tsa)