Jakarta, Pahami.id –
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo punyaSaya Buka suara Anda pada pertanyaan Bom ke tiga sekolah internasional di Tangang Selatan dan Jakarta Utara untuk sementara waktu.
Pras mengatakan, pemerintah juga memperhatikan pemeriksaan lapangan yang dilakukan aparat. Presiden Prabowo Subianto juga telah mengarahkan Bin, BNPT, dan Polri mengenai masalah ini.
Ia juga mengatakan, bom yang dimaksud dalam ancaman yang diberikan tidak ditemukan.
Tentu saja dan sudah, tapi belum harus kami sampaikan, kata Pras di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (10/10).
“Dan sepertinya tidak ditemukan hasil pemeriksaannya,” ujarnya.
Ia pun berharap tidak ada lagi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang menyebarkan pemberitaan mengenai kasus seperti itu.
“Lagipula lokasinya tempat pendidikan, sangat-sangat sensitif,” ujarnya.
Hal itu terungkap setelah tiga sekolah internasional di kawasan Tangsel dan Jakarta Utara menjadi sasaran ancaman bom pihak tak dikenal.
Di Tangang Selatan, kekerasan bom menyasar Sekolah Antar Budaya dan Sekolah Nanyang Jakarta. Sementara di Jakarta Utara, ancaman kekerasan bom menyasar Sekolah Antar Budaya Jakarta Utara (NJIS) yang berlokasi di Gading.
Polisi langsung bergerak setelah mendapat laporan adanya ancaman terorisme. Dari hasil pemeriksaan dan penggeledahan, polisi memastikan tidak ditemukan bahan peledak di tiga sekolah.
Kekerasan bom di tiga sekolah pun serupa, pelaku menuntut uang tebusan sebesar US$ 30.000. Isi pesan yang dikirimkan pelaku ke masing-masing sekolah pun serupa.
(MNF/Chri)