Jakarta, Pahami.id —
Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono menyambut baik langkah Israel dan Hamas di dalam Palestina yang setuju untuk menerapkan gencatan senjata di Jalur Gaza.
“Kami menyambut baik. Ini langkah baru, momentum baru,” kata Sugiono usai menghadiri Munas Kadin di The Ritz-Carlton, Jakarta, Kamis (16/1).
Sugiono juga mengatakan, sejauh ini sudah terlalu banyak nyawa melayang di Gaza, Palestina akibat agresi Israel. Sehingga diharapkan gencatan senjata ini menjadi momentum baru.
“Terlalu banyak kehancuran dan ini adalah momentum baru,” katanya.
Israel dan Hamas telah menyetujui perjanjian gencatan senjata pada Kamis (15/1).
Gencatan senjata ini berhasil disepakati melalui mediasi Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat setelah beberapa bulan perundingan terhenti.
Dalam perjanjian tersebut, Hamas dan Israel akan memulai gencatan senjata pada 19 Januari. Gencatan senjata akan berlangsung dalam tiga fase, dengan fase pertama berlangsung selama 42 hari.
Fase pertama mencakup pembebasan sandera perempuan, anak-anak dan lansia, serta penghentian serangan sampai lebih banyak bantuan kemanusiaan tiba.
Tahap kedua, bertujuan untuk mengakhiri perang, termasuk pembebasan sandera laki-laki oleh Hamas dengan imbalan pembebasan sejumlah tahanan Palestina dari penjara Israel.
Tahap ketiga, pemulangan jenazah dan jenazah sandera serta pelaksanaan rencana rekonstruksi Gaza.
(rzr/rds)