Jakarta, Pahami.id –
Menteri Luar Negeri BelandaCaspar veldkamp, mengundurkan diri dari posisinya saat pertemuan kabinet terus gagal menyetujui sanksi Israel.
Veldkamp mengungkapkan bahwa setelah debat kabinet pada hari Jumat (8/22), pemerintah Belanda masih menemukan kematian dalam menentukan langkah -langkah lebih lanjut untuk meningkatkan tekanan pada Israel.
Veldkamp juga mengakui bahwa ia tidak dapat mengambil langkah tambahan yang berarti.
“Saya merasa terbatas dalam menentukan arah yang saya anggap sebagai menteri luar negeri,” kata Veldkamp, seperti dikutip oleh AFP.
Di negara itu, Veldkamp berada di bawah tekanan dari gelombang protes terhadap pasukan Israel selama lebih dari 22 bulan atas Gaza. Aktivis mengklaim kecewa bahwa tidak ada “tindakan” dari Belanda. Di Den Haag, demonstrasi dihadiri oleh lebih dari 150 ribu orang.
Para pengunjuk rasa menuntut pembatasan pada Israel dan membuka akses ke bantuan kemanusiaan bagi publik di Gaza.
Selain itu, di depan Parlemen Belanda, Veldkamp juga mengatakan menteri sayap senior Israel Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich berulang kali menghasut kekerasan pemukim Israel terhadap Palestina, mendorong perluasan pemukiman ilegal, dan menuntut pembersihan etnis di Gaza.
Veldkamp mengklaim telah menyarankan langkah selanjutnya melawan Israel, tetapi ia menderita penolakan pada pertemuan kabinet.
Belanda, termasuk 21 negara yang menandatangani deklarasi bersama, mengutuk persetujuan Israel atas solusi utama di Tepi Barat. Dalam deklarasi itu ditekankan bahwa tindakan Israel tidak dapat diterima dan bertentangan dengan hukum internasional.
(DNA)