Site icon Pahami

Berita Menko Polkam Bakal Tindak Anggota TNI-Polri Terlibat Insiden Tarakan


Yogyakarta, Pahami.id

Menteri Koordinasi Urusan Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Hisila Alias ​​BG memastikan bahwa ia akan menghancurkan TNI dan anggota Polli yang terlibat dalam insiden serangan di Kantor Polisi TarakanKalimantan Utara.

“Bagi mereka yang bersalah, mereka akan didakwa, ditangani. Kemudian kerusakan sedang diperbaiki dan pemulihan masih dilakukan,” kata BG di Kompleks Akademi Angkatan Darat (Akmil), Magelang, Jawa Tengah, Rabu (26 26 /2).


Menurut BG, tindakan dalam bentuk pembatasan yang berlaku telah diatur dalam disiplin Kode Etika untuk setiap TNI dan Polri. Betapa buruk pembatasannya tentu saja mempertimbangkan penemuan di lapangan.

BG mengatakan tim dari Pom TNI dan Inspektorat Kepolisian Nasional telah dikerahkan untuk menyelidiki dan melakukan insiden itu. Ia juga meminta Komandan Umum TNI Agus Subiyanto dan Kepala Polisi Nasional Jenderal Listyo Sigit Prabowo memperhatikan insiden tersebut.

“Saya menjamin bahwa kecepatan kebijakan TNI dipertahankan. Memang, kadang-kadang di beberapa tempat yang tiba-tiba, ada gesekan di lapangan, di daerah seperti itu, jadi biasanya ada kesalahpahaman,” kata BG.

“Itu dimulai dengan benjolan dalam hiburan, muda, benar. Pertahankan kebisingan, akhir seperti itu. Tapi ada langkah cepat, saya telah meminta komandan, saya telah meminta kepala polisi tim untuk pergi ke sana,” dia dikatakan.

Sebelumnya, beberapa anggota TNI menginvasi markas polisi Tarakan, Kalimantan Utara pada hari Senin (24/2) sekitar 23,30 waktu Barat Indonesia.

PANGDAM VI/MULAWARMAN, MAJ. Gen. Rudy Rachmat Nugraha menjelaskan bahwa insiden itu dimulai dengan insiden itu pada hari Sabtu (22/2), selama pemukulan anggota Batalion Infanteri 614/RJP oleh sekitar lima polisi Tarakan.

“Dari mediasi awal antara polisi distrik Taran dan anggota Yonif/RJP 614 sepakat bahwa polisi Tarakan yang terlibat akan memberikan biaya medis korban kepada korban, tetapi janji itu tidak dapat disadari,” kata Rudy dalam sebuah pernyataan tertulis pada hari Rabu pada hari Rabu .

Kemudian pada hari Senin (24/2) pada pukul 23:30 Wita, sekitar 20 anggota 614 Yonif/RJP datang ke markas polisi Tarakan untuk menemukan lima petugas polisi yang diduga terlibat dalam pukulan.

“Dalam aksi spontan, ada lemparan batu yang menyebabkan kerusakan pada kaca dan posisi penjaga dan beberapa ban Mapolres,” kata Rudy.

(FRA/KUM)


Exit mobile version