Site icon Pahami

Berita Menhan Kabinet Yoon Disebut Jadi Dalang Drama Darurat Militer Korsel


Jakarta, Pahami.id

Menteri Pertahanan Korea Selatan Kim Yong Hyun disebut-sebut sebagai dalang di balik keputusan tersebut status darurat militer di Negeri Ginseng pada Selasa (3/12) malam waktu setempat.

Presiden Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer pada pukul 23.00. Enam jam kemudian, dia mencabut status tersebut setelah parlemen setuju untuk menolak darurat militer dan ribuan orang turun ke jalan.


Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengonfirmasi bahwa Kim mengusulkan untuk mengumumkan darurat militer kepada Presiden Yoon Suk Yeol melalui perdana menteri, seperti dikutip. Pemberita KoreaRabu (12/4).

Berdasarkan hukum Korea Selatan, menteri pertahanan atau menteri dalam negeri dapat mengusulkan darurat militer kepada presiden melalui perdana menteri selama keadaan darurat.

Sebelum darurat militer diterapkan, Kim dilaporkan mengadakan pertemuan dengan para komandan tertinggi dan meminta peningkatan kewaspadaan di kalangan militer.

Ketika darurat militer mulai berlaku, pasukan TNI mengepung Gedung Majelis Nasional.

Saat itu anggota parlemen bergegas ke lokasi untuk menggelar sidang penolakan keadaan darurat. Parlemen saat ini dipimpin oleh partai oposisi, Demokrat, sedangkan Yoon dari Partai Kekuatan Rakyat.

Hasilnya, total 190 anggota parlemen yang hadir menolak status darurat militer.

Kim adalah mantan Jenderal Angkatan Darat bintang tiga. Dia bersekolah di sekolah yang sama dengan Yoon.

Mereka tergabung dalam kelompok yang disebut “Klan Chungham”. Chungham adalah nama sebuah sekolah menengah di Eunpyeong-gu, Seoul. Kim lulus dari sekolah setahun sebelum Yoon.

“Klan Chungam,” dan peran mereka dalam deklarasi darurat militer saat ini, mengingatkan masyarakat Korea Selatan pada kelompok militer rahasia “Hanahoe” pada tahun 1970an.

Hanahoe adalah kendaraan utama diktator Chun Doo-hwan untuk merebut kekuasaan melalui kudeta pada tahun 1979. Kelompok ini juga sebagian besar terdiri dari alumni Akademi Militer Korea kelas 11, termasuk Chun dan teman lama serta penerusnya, Presiden Roh Tae Woo. .

Kembali ke Kim, ia juga pernah menjadi bagian dari tim kampanye Yoon saat Pilpres 2022.

Ia disebut-sebut berperan dalam pemindahan kantor presiden ke Gedung Kementerian Pertahanan di Yongsan.

Yoon kemudian mengangkatnya sebagai Direktur Badan Keamanan Presiden. Kemudian pada Agustus lalu, Kim terpilih menjadi Menteri Pertahanan.

Beberapa penentang menduga penunjukan itu adalah bagian dari skenario Yoon untuk menetapkan keputusan darurat militer.

(isa/bac)


Exit mobile version