Site icon Pahami

Berita Mendagri Sebut 19 Kabupaten-Kota Masih Lumpuh Imbas Banjir Sumatra

Berita Mendagri Sebut 19 Kabupaten-Kota Masih Lumpuh Imbas Banjir Sumatra


Jakarta, Pahami.id

Menteri Dalam Negeri (Kementerian Dalam Negeri) Tito Karnavian menyatakan, beberapa wilayah perkotaan saat ini masih lumpuh akibat banjir bandang dan tanah longsor di Sumatra Barat, Sumatera Utara dan Aceh.

Dalam pertemuan dengan Satgas Pemulihan Bencana DPR di Aceh, Tito mengungkapkan, ada sekitar 19 kabupaten di kota itu yang masih lumpuh sebulan pasca bencana akhir November lalu. Jumlah ini berkurang dari 52 kabupaten kota yang terdampak di tiga provinsi.

“Kita tahu, dari ketiga daerah tersebut ada 52 kabupaten/kota yang terdampak, yaitu 18 di Aceh, 18 di Sumut, dan 16 di Sumbar,” kata Tito dalam pemaparannya.


Di Aceh, Tito merinci, dari 18 kabupaten kota yang lumpuh, kini tersisa 11 kabupaten. Indikator kelumpuhan antara lain perekonomian dan pemerintahan yang masih belum berjalan.

Dari 11 kabupaten kota, tujuh di antaranya masih memerlukan perhatian serius. Beberapa diantaranya adalah Kabupaten Aceh Tamiang, Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Bener Meriah, dan Kabupaten Pidie Jaya.

“Yang paling sulit adalah [Aceh] Tamiang, karena pemerintahan Tamiang tidak efektif dan perekonomian tidak berjalan maksimal,” kata Tito.

Di Sumut, dari 18 kabupaten kota terdampak, masih ada lima kabupaten kota yang masih memerlukan rehabilitasi. Meski begitu, kata Tito, tingkat kerusakannya tidak separah di Aceh.

Lima daerah tersebut adalah Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Mandailing Natal, dan Kota Sibolga.

Kemudian di Sumbar, dari 16 kabupaten dan kota yang terdampak, tiga diantaranya masih lumpuh. Masing-masing Kabupaten Agam, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kabupaten Tanah Datar.

Berdasarkan perhitungan BNPB, anggaran rehabilitasi seluruh kawasan tersebut mencapai Rp59,25 triliun. Rinciannya, Aceh Rp 33,75 triliun, Sumbar Rp 13,5 triliun, dan Sumut Rp 12 triliun.

“Dengan memasukkan berbagai komponen baik kantor desa, lalu sekolah, lalu fasilitas kesehatan, jembatan dan sebagainya, bisa jadi ini akan diserang oleh semua kementerian dan lembaga,” kata Tito.

(thr/gil)



Exit mobile version