Site icon Pahami

Berita Media Asing Soroti WN Brasil Tewas 4 Hari Terjebak di Gunung Rinjani

Berita Media Asing Soroti WN Brasil Tewas 4 Hari Terjebak di Gunung Rinjani


Jakarta, Pahami.id

Bermacam-macam media asing Melaporkan pendaki Brasil Juliana Marins meninggal setelah terjebak dalam empat hari tersisa Gunung Rinjani.

Marins News juga merupakan virus di media sosial, terutama di kalangan netizen Brasil, mengkritik banyak otoritas Indonesia karena dianggap lambat dalam proses menemukan dan menyelamatkan marin.

Surat kabar New York Times (NYT) Portal Berita Amerika Serikat (NYT) kepada The Independent melaporkan insiden itu.


Dalam sebuah artikel berjudul “Brazil yang jatuh saat mendaki gunung berapi Indonesia ditemukan mati”, NYT melaporkan bahwa keluarga Marins merasa tim penyelamat otoritas Indonesia tidak siap dan tidak memiliki peralatan yang memenuhi syarat untuk pindah dan menabung.

Namun, dalam laporan yang sama, pemimpin tim penyelamat mengklaim bahwa semua kru telah mencoba sebanyak mungkin untuk menyelamatkan di tengah lapangan dan cuaca ekstrem dan sangat berisiko.

Selain NYT, independen dalam laporannya berjudul “Turis Brasil yang ditemukan mati empat hari setelah jatuh gunung berapi aktif di Indonesia: Terbaru” juga menyoroti tantangan besar tim penyelamat dalam menemukan penyelamatan Marins.

“Meskipun ada tanda -tanda kehidupan laut seperti teriakan yang didengar oleh beberapa kru, merekam drone yang menunjukkan gerakan tubuh, tim penyelamat masih mengalami kesulitan mendekatinya (marin) karena kabut tebal, tebing curam, dan cuaca yang terus menjadi lebih buruk,” laporan gratis.

Beberapa portal berita seperti CBS News, CNN, BBC British Broadcasting Office, Reuters dan Kantor Berita AFP, ke surat kabar Singapura The Straits Times juga mengatakan insiden yang sama.

Juliana Marins (26) bersama dengan lima wisatawan asing lainnya mulai mendaki Gunung Rinjani pada 21 Juni, disertai dengan panduan

Mereka berangkat dari pintu mendaki pada hari terakhir.

“Ketika dia menuju ke puncak Rinjani, dalam perjalanannya ke daerah pinus tunggal, korban menderita kelelahan dan bimbingan pada saat itu menyarankan korban untuk beristirahat, lima tamu dibawa oleh pemandu untuk melanjutkan ke puncak,” kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Polisi Lombok East AKP Nikolas Osman.

Namun, ketika kelompok itu mencapai puncak, marin tidak pernah diikuti. Panduan ini kembali ke lokasi tetapi 26 tahun -yang tidak lagi ada.

MARINS diperkirakan turun sekitar pukul 06.30 waktu setempat. Proses pencarian dimulai oleh tim SAR gabungan mulai dari 09.50 Wita. Tetapi sampai malam hari, tim masih tidak bisa mencapai lokasi korban.

Hanya pada hari Minggu, tim memindahkan drone untuk mencari tetapi tidak secara optimal karena cuaca buruk dan berkabut.

Korban ditemukan pada hari Senin sekitar pukul 07.05. Menurut kepala tim penyelamat, Marins dalam keadaan lega.

Namun, tim SAR juga tidak dapat segera mengosongkan korban karena cuaca buruk dan bidang ekstrem.

Korban baru dapat ditransfer pada hari Rabu (25) di pagi hari pukul 6:00 sore dengan metode pengangkatan.

(RDS)


Exit mobile version