Jakarta, Pahami.id —
Sejumlah media asing menyoroti hal tersebut harga beras di Indonesia yang melonjak dan mencetak rekor. Pedagang Makassar misalnya, mengeluhkan harga beras yang bisa mencapai Rp 17.000 per kilogram. Harga beras di Wakatobi bahkan mencapai Rp 21.000 per kilogram.
Media yang berbasis di Malaysia, Bintangdiberitakan dengan judul “Harga Beras Indonesia Naik Tinggi Akibat Panen Tertunda” pada Senin (26/2).
Pada paragraf pertama, The Star mengutip pernyataan Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) yang menyebutkan tertundanya panen dan minimnya pasokan menyebabkan harga beras premium meroket.
Beras premium biasanya memiliki kualitas yang jauh lebih baik dibandingkan beras yang ditetapkan sebagai kualitas sedang.
IKAPPI menyebutkan, rata-rata harga beras di kalangan konsumen pada pekan lalu mencapai Rp 18.000 per kilogram, meningkat 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Harga terkini tersebut lebih tinggi dari harga pagu beras yang ditetapkan pemerintah untuk wilayah Jawa-Bali.
The Star juga menyertakan data Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang mencatat harga beras pada 16 Februari lalu mencapai Rp 16.270 per kilogram. Tahun sebelumnya harga beras Rp 14.990 per kilogram.
Media yang berbasis di Vietnam, Vietnam Vn, juga menyoroti beras di Indonesia. Mereka merilis artikel berjudul “Ekspor Beras Vietnam Berpotensi Meningkat ke Indonesia” pada Selasa (27/2).
Vietnam Vn menyertakan pernyataan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang mengatakan pemerintah memutuskan menambah kuota impor beras sebanyak 1,6 juta ton.
Sejauh ini, pemerintah telah mengeluarkan izin impor beras sebanyak 2 juta ton.
Rencana pemerintah Indonesia, menurut laporan tersebut, merupakan peluang baik bagi Vietnam. Pada tahun 2023, Vietnam akan mengimpor beras ke Indonesia sebanyak 1,14 juta ton atau 37,47 persen dari total impor.
Laporan tersebut juga menyoroti kenaikan harga beras di Indonesia.
“Harga eceran beras di pasaran mencapai Rp80.000 (setara dengan 5,17 USD)/5kg dibandingkan dengan harga tertinggi yang ditetapkan pemerintah hanya Rp69.500 (setara dengan 4,45 USD)/5kg,” menurut laporan mereka.
Sementara di Indonesia, Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) akan membentuk tim untuk menyelidiki perilaku produsen terkait kelangkaan dan mahalnya harga beras baik di pusat maupun daerah.
Anggota KPPU Hilman Pujana mengatakan jajarannya akan mengambil tindakan hukum jika ada kerja sama antar produsen dalam menghambat proses distribusi.
(isa/chris)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);