Site icon Pahami

Berita MbZ Ogah Bantu Israel Bayar Gaji WN Palestina: Minta Saja ke Zelensky


Jakarta, Pahami.id

Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Muhammad bin Zayed (MbZ) menolak permintaan Israel untuk membayar “tunjangan pengangguran” bagi pekerja Palestina karena mereka tidak dapat kembali bekerja di negara Zionis tersebut karena agresi di Jalur Gaza.

Menurut sumber resmi Israel dan UEA, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengajukan permintaan uang langsung ke MbZ. MbZ disebut menolak permintaan Netanyahu dengan pernyataan sinis.


“Minta uang saja ke Zelensky,” kata MBZ, menurut beberapa sumber yang mengetahui percakapan tersebut, seperti dikutip dari situs berita Axios, Senin (8/1).

MbZ berbicara seperti itu diduga karena Zelensky mendapat banyak bantuan dari beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, pasca perangnya dengan Rusia sejak Februari 2022. Selain itu, Ukraina juga selalu menyuarakan dukungannya terhadap Israel.

Sementara itu, penolakan MbZ juga dinilai memperkuat posisi banyak negara Arab yang menolak menanggung biaya pembangunan kembali Gaza yang hancur akibat invasi Israel tiga bulan lalu.

“Gagasan bahwa negara-negara Arab akan datang untuk membangun kembali dan membayar tagihan atas apa yang terjadi saat ini hanyalah angan-angan saja,” kata seorang pejabat Emirat. aksio.

Sejak pecah perang Israel-Hamas, pemerintah Israel memberlakukan larangan terhadap warga Palestina di Tepi Barat memasuki wilayahnya demi alasan keamanan.

Dengan penutupan ini, lebih dari 100 ribu warga Palestina yang bekerja di Israel tidak bisa memasuki wilayah tersebut.

Memburuknya perekonomian Palestina dan meningkatnya angka pengangguran akibat perang telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan badan keamanan Israel dan pemerintah Amerika Serikat bahwa situasi ini dapat menyebabkan peningkatan kekerasan di Tepi Barat.

Situasi ini diperparah dengan Kementerian Keuangan Israel yang terus menolak permintaan Kementerian Pertahanan untuk mengizinkan sejumlah pekerja Palestina masuk ke Israel.

Oleh karena itu, Netanyahu juga berusaha membujuk negara lain untuk membayar tunjangan pengangguran bagi pekerja Palestina yang tidak bisa lagi bekerja di Israel.

Mulanya MbZ disebut-sebut siap membantu ketika Netanyahu meminta bantuan terkait Palestina.

Namun, ketika Netanyahu dengan jelas meminta bantuan keuangan untuk membayar pekerja Palestina, MbZ langsung menolak permintaan tersebut.

Menurut sumber, MbZ tidak percaya Netanyahu meminta uang untuk masalah yang dia timbulkan sendiri.

Sejauh ini Kantor Perdana Menteri Israel menolak mengomentari laporan tersebut.

Meskipun serangan militer terus berlanjut, Israel dilaporkan terus mengalami tekanan ekonomi. Besarnya biaya perang dan jaminan keamanan rakyat pasca serangan Hamas pada 7 Oktober juga memicu keresahan politik di negara Zionis tersebut.

Terlepas dari tekanan ini, Israel telah berjanji untuk melanjutkan invasi brutalnya ke Jalur Gaza bahkan hingga tahun 2024 hingga Hamas benar-benar hancur.

Hingga Selasa (9/1), jumlah korban tewas akibat agresi brutal Israel di Gaza sejak 7 Oktober mencapai 23.084 orang atau satu persen dari total penduduk Palestina di wilayah tersebut sebelum serangan terjadi.

(blq/rds)

[Gambas:Video CNN]


!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);

Exit mobile version