Site icon Pahami

Berita Masinton soal Alasan Penundaan Retreat PDIP: Ada Ketidakadilan Hukum


Jakarta, Pahami.id

Bupati Central Tapanuli yang juga seorang politisi PDIP, Masinton Pasaribu Mengungkapkan alasan untuk menunda kematian partainya ke hiasan kepala regional di Academy Army (Akmil), Magelang, Jawa Tengah.

“Jelas bahwa kita telah membaca pertimbangan untuk menunda apa yang disebabkan oleh masalah ketidakadilan hukum, dan itulah yang sedang diperjuangkan sampai keadilan substantif itu benar di republik ini,” kata Masinton di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (Sabtu (Sabtu 22/2).

Meskipun, Masinton tidak dengan jelas menjelaskan bentuk ketidakadilan, termasuk ketika disebutkan sehubungan dengan penangkapan Sekretaris PDIP -Jenderal Hasto Kristiyanto oleh KPK beberapa waktu lalu.


“Ingin menjatuhkan siapa pun keadilan itu universal, ia tidak hanya berlaku untuk satu atau dua kelompok atau dua kelompok tetapi ia harus mengajukan permohonan keadilan bagi seluruh komunitas semua warga negara,” katanya.

Sebelumnya, Megawati sebagai ketua PDIP mengarahkan kepala regional partainya untuk menunda partisipasi dalam agenda mundur yang akan diadakan pada 21-28 Februari 2025.

Petunjuk disampaikan oleh Megawati setelah penangkapan Sekretaris PDIP -General Hasto Kristiyanto pada hari Kamis (2/20). Instruksi yang terkandung dalam surat DPP 7294/In/DPP/II 2025 yang ditandatangani oleh MEGA pada 20 Februari 2025.

Selain itu, Masinton mengatakan kepala regional PDIP pada dasarnya siap untuk mundur. Sebanyak 55 kader bupati, walikota dan gubernur telah ‘siap’ di Magelang.

Hanya saja mereka belum ditentukan ketika mereka bergabung dengan Akmil. Kata Masinton, mungkin dalam satu atau dua hari ke depan. Itu semua tergantung pada hasil PDIP DPP dan pemerintah, yang disponsori oleh Gubernur Jakarta, Pramono Anung.

Masinton juga tidak keberatan jika pemimpin regional dari PDIP melewatkan debat di tempat mundur yang diadakan pada 21-28 Februari 2025. Dasar kepemimpinan, nasionalisme dan nasionalisme atau tata kelola yang sebelumnya mereka terima.

“Sebenarnya tidak ada kerugian, ini lebih tentang briefing yang sebelumnya menerima sebagian besar dari mereka sudah mengerti itu,” katanya.

“Tapi ini lebih dalam dan disesuaikan dengan agenda pemerintah, seperti apa pun yang selalu ditekankan oleh ibu Megawati dan bahkan kemarin pada tanggal 19 (Februari) dalam tugas pemerintah di seluruh pemerintah federal,” kata Masinton.

(Mik/kum)


Exit mobile version