Jakarta, Pahami.id –
Pendiri SpaceX dan Tesla, Elon MuskMenyerukan niat untuk membentuk partai politik baru untuk menyaingi Partai Republik. Rencana itu dinyatakan oleh Musk setelah pertengkaran dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump lebih intens.
Selain berjanji untuk membentuk partai baru yang disebut Partai Amerika, Musk bahkan dengan jelas mengatakan dia siap untuk mendukung setiap politisi yang dapat menjadi penantang utama semua anggota Kongres Republik.
Ancaman politik ini diungkapkan oleh Musk jika Partai Republik di Capitol Hill menyetujui RUU Kebijakan Domestik Besar yang diusulkan.
“Jika pengeluaran gila ini berlalu, partai Amerika akan dibentuk pada hari berikutnya,” tulisnya di salah satu dari sedikit unggahan pada X pada hari Selasa (1/7).
“Negara kita membutuhkan alternatif dari Demokrat dan Republik, sehingga rakyat benar -benar memiliki suara,” tambahnya seperti yang disebutkan New York Times.
Musk juga mengatakan bahwa dia siap untuk mendukung DPR Thomas Massie dari Kentucky, salah satu tokoh terkemuka yang menolak RUU Trump.
Hampir semua anggota Partai Republik di Kongres mendukung RUU Trump meskipun beberapa suku Republik menyuarakan kekhawatiran tentang isi paket hukum ini.
Hubungan antara Musk dan Trump telah menjadi melemah setelah pemilik X telah menyelesaikan tugasnya sebagai pemimpin Kementerian Efisiensi AS (DEGE) di Kabinet Trump.
Baru-baru ini, Trump bahkan secara terbuka mengatakan dia akan membatalkan subsidi pemerintah federal yang dinikmati oleh perusahaan milik Musk, termasuk SpaceX.
Trump juga secara terbuka mengusir Musk dan memintanya untuk kembali ke kota kelahirannya di Afrika Selatan.
“Elon bisa mendapatkan lebih banyak subsidi dari manusia mana pun dalam sejarah, dan tanpa subsidi seperti itu, ia mungkin harus menutup perusahaannya dan kembali ke Afrika Selatan,” tulis Trump di media sosial pada Selasa pagi.
“Tidak lagi meluncurkan roket, satelit, atau produksi mobil listrik, dan negara kita akan menghemat banyak uang.”
(RDS)