Site icon Pahami

Berita Makin Intens, Korea Utara Kembali Uji Coba Tembak Rudal Jelajah


Jakarta, Pahami.id

Korea Utara kembali menembakkan rudal jelajah pada Selasa (30/1), dalam serangkaian uji coba rudal baru-baru ini.

Militer Korea Selatan melaporkan pihaknya mendeteksi peluncuran rudal jelajah Korea Utara pada Selasa pagi dari pantai baratnya.

Korea Selatan juga menyatakan kini sedang menganalisisnya secara detail dan memperkuat pengawasan bekerja sama dengan Amerika Serikat, seperti dikutip AFP.


Berbeda dengan rudal balistik, uji coba rudal jelajah Korea Utara tidak dilarang oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam sanksinya terhadap Pyongyang. Pasalnya, rudal jelajah tidak secanggih rudal balistik yang sulit dideteksi dan dicegat.

Uji coba rudal jelajah ini menyusul serangkaian uji serupa pada Minggu (28/1) di perairan Pelabuhan Sinpo. Saat itu, Korea Utara menembakkan rudal jelajah dari kapal selam dari perairan timur.

Menurut pengamat, peluncuran rudal jelajah Korea Utara baru-baru ini disebabkan oleh Korea Utara yang mengeluarkan perintah Rusia dalam skala besar.

“Diyakini bahwa Korea Utara telah memulai produksi massal rudal jelajah yang dipesan oleh Rusia,” kata Ahn Chan-il, seorang warga Korea Utara yang kini menjadi peneliti di Institut Dunia untuk Studi Korea Utara.

“Sepertinya mereka melakukan uji coba rudal (perintah Rusia) di laut, sehingga menimbulkan gangguan bagi Korea Selatan dan Amerika Serikat,” lanjutnya.

Selama ini Korea Utara diyakini memasok senjata ke Rusia untuk perang negara tersebut dengan Ukraina.

Klaim tersebut diperkuat dengan kunjungan pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un ke Rusia pada September lalu untuk bertemu Presiden Vladimir Putin.

Dalam kesempatan itu, kedua pemimpin menyatakan akan memperkuat kerja sama di bidang pertahanan.

Seiring dengan itu, menurut Ahn, seluruh rudal Korut setidaknya harus menjalani lima kali uji coba sebelum akhirnya diterjunkan ke medan perang.

“Selama perang Ukraina, rudal jelajah memainkan peran penting bagi Rusia dalam menargetkan fasilitas strategis di Ukraina,” kata Hong Min, analis senior di Institut Unifikasi Nasional Korea di Seoul.

(blq/dna)

[Gambas:Video CNN]

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);

Exit mobile version