Site icon Pahami

Berita Makin Chaos, AS Minta Warganya Cepat-cepat Kabur dari Negara Ini

Berita Makin Chaos, AS Minta Warganya Cepat-cepat Kabur dari Negara Ini


Jakarta, Pahami.id

Amerika Serikat desak warganya Mali Rasanya seperti kembali ke Washington karena kekacauan di sana semakin kacau.

Kedutaan Besar AS di Bamako pada Selasa (28/10) mengimbau warga AS untuk pulang menggunakan penerbangan komersial karena jalur darat sudah tidak kondusif.


“Warga AS harus berangkat menggunakan penerbangan komersial sebagai rute darat menuju negara tetangga yang mungkin tidak aman mengingat serangan teroris di sepanjang perjalanan,” kata kedutaan AS dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Agensi Anadolu.

Selain itu, Kedutaan Besar AS juga meminta warga menyiapkan rencana menghadapi kemungkinan keadaan darurat, termasuk berlindung dalam jangka waktu lama.

Pada Jumat (24/10), Kedutaan Besar AS mengumumkan personel diplomatik non-esensial beserta keluarganya akan meninggalkan Mali. Kedutaan mengatakan pihaknya tidak lagi menyediakan layanan konsuler rutin atau darurat di luar Bamako dan bersikeras bahwa larangan perjalanan ke Mali tetap berlaku.

“Warga AS harus terus menghindari perjalanan ke Mali,” kata Penasihat Perjalanan Kedutaan Besar AS.

Kedutaan mendesak wisatawan di Mali untuk menghubungi Kedutaan dalam keadaan darurat. Kedutaan juga meminta warga AS di Mali untuk menghindari lokasi demonstrasi dan mewaspadai lingkungan sekitar, serta tetap membawa dokumen penting.

Mali dilanda krisis bahan bakar minyak (BBM) selama beberapa minggu setelah kelompok bersenjata memblokir jalan yang digunakan truk pengangkut bahan bakar.

Dampak paling besar adalah penyumbatan di ibu kota, hingga transportasi umum lumpuh total.

Sekolah-sekolah di Mali akhirnya ditutup secara nasional selama dua minggu pada Minggu (26/10) menyusul kekacauan tersebut.

Pihak kampus juga meliburkan perkuliahan dengan alasan mahasiswa dan dosen tidak bisa berangkat ke kampus karena kekurangan bahan bakar.

(BLQ/RDS)


Exit mobile version