Site icon Pahami

Berita Madagaskar Terapkan Jam Malam Imbas Aksi Massa Besar-besaran

Berita Madagaskar Terapkan Jam Malam Imbas Aksi Massa Besar-besaran


Jakarta, Pahami.id

Kerajaan Madagaskar Memaksa jam malam di ibukota Antananarivo, dampak tindakan utama -kerusuhan menyebabkan kerusuhan.

Demonstrasi dipicu oleh seringnya gangguan daya sampai krisis air di berbagai wilayah.

Dilaporkan Al Jazeera Pada hari Kamis (25/25), jam malam digunakan oleh pihak berwenang mulai pukul 19:00 hingga 5:00 hari berikutnya. Polisi juga melakukan patroli besar di berbagai daerah di ibukota untuk mengendalikan situasi.


“Sayangnya, ada orang yang menggunakan situasi ini untuk menghancurkan properti orang lain,” kata Jenderal Angelo Ravelonarivo sebagai pemimpin polisi dan agen keamanan militer pada hari Kamis (9/27).

“[Jam malam] Berlaku untuk melindungi warga dan harta benda mereka, “katanya, dikutip dari Al Jazeera.

Aturan jam malam dikatakan digunakan sampai ketertiban umum dipulihkan.

Selain itu, pihak berwenang juga menggunakan tindakan lain sebagai tanggapan terhadap kerusuhan.

Salah satunya adalah mengeluarkan larangan aksi massal sejak Rabu (9/24) dengan risiko mengganggu keselamatan publik.

Demonstrasi di Madagaskar dimulai dengan panggilan di media sosial, seperti Facebook, dalam beberapa hari terakhir. Misa yang memulai demonstrasi didominasi oleh kaum muda.

Ratusan orang kemudian mengambil jalan yang menuntut tanggung jawab pemerintah karena gangguan daya yang berkelanjutan selama lebih dari 12 jam setiap hari.

Orang -orang dilaporkan cacat dengan batu dan ban panggang. Selain itu, ada juga laporan perampokan di toko bahan makanan, alat, dan bank di ibukota.

Beberapa stasiun sistem kabel nasional juga merupakan objek pembakaran. Climaks, tiga politisi di dekat Presiden Andry Rajoelina juga diserang oleh beberapa orang.

Salah satunya adalah anggota Senator Parlemen Rakotondrazafy, mantan menteri dan pendukung vokal Presiden Rajoelina.

Polisi yang berpartisipasi dalam demonstrasi kemudian membubarkan demonstrasi dengan peluru karet dan gas air mata. Namun, aksinya masih terjadi di beberapa daerah.

Setidaknya lima orang tewas dalam demonstrasi besar -lawan gangguan daya dan kurangnya air bersih.

(FRL/SFR)


Exit mobile version