Jakarta, Pahami.id –
Presiden Prancis Emmanuel Macron Buka suaranya tentang sebuah video yang menunjukkan wajahnya pada istrinya, Brigitte, ketika mereka tiba di Vietnam pada hari Minggu (5/25) malam untuk memulai kunjungan Asia Tenggara.
“Saya hanya lelucon, atau lebih bercanda, dengan istri saya,” kata Macron kepada wartawan di Hanoi seperti yang dilaporkan oleh Reuters pada hari Selasa (5/27). “Tidak apa-apa.”
Dalam sebuah video viral di media sosial, Brigitte Macron tampaknya adalah suami suaminya sebelum melepaskan pesawat presiden, menyebabkan Macron ditolak sebelum dia melambaikan tangannya ke kamera.
Meskipun brigitte terus bersembunyi sejenak di belakang tubuh pesawat, menghalangi tatapannya. Pasangan yang telah menikah sejak 2007, kemudian menuruni tangga, tetapi Brigitte mendorong lengan suaminya.
Pernyataan Macron muncul setelah pejabat Elysee Palace pada hari Senin (5/26) waktu setempat membuka suara pertamanya berbicara tentang video terbaru presiden Prancis dan istrinya.
“Itu adalah saat ketika presiden dan istrinya bersantai untuk terakhir kalinya sebelum memulai perjalanan dengan tawa. Itu adalah momen penutupan,” kata pejabat Prancis.
Wajah Presiden Prancis Emmanuel Macron tercabik oleh Brigitte, istrinya, ketika mereka tiba di Vietnam pada hari Minggu (5/25). (via TV Reuters/Reuters)
|
Macron juga memperingatkan bahwa itu bukan pertama kalinya dalam beberapa minggu terakhir bahwa konten videonya telah berubah menjadi orang yang digambarkan sebagai “gila.”
Macron mengacu pada video yang dibagikan di media sosial yang menunjukkan bahwa ia menghapus benda putih dari meja di kereta saat mengunjungi Ukraina.
Beberapa pengguna media sosial curiga, tanpa memberikan bukti, bahwa itu adalah kokain. Macron mengatakan itu adalah jaringan dan kantornya menuduh musuh Prancis menyebarkan berita palsu.
Kunjungan Macron ke Vietnam, yang pertama kali dilakukan oleh Presiden Prancis dalam hampir satu dekade, dilakukan karena ia bermaksud untuk meningkatkan pengaruh Prancis di bekas koloninya.
Vietnam, yang memiliki ekonomi yang sangat tergantung, telah memberikan konsesi kepada Amerika Serikat dalam diskusi perdagangan dalam upaya untuk menghindari tarif 46 persen.
Namun, Brussels khawatir bahwa upaya Vietnam untuk membeli lebih banyak barang Amerika dapat membahayakan Eropa.
Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif 50 persen pada impor dari Uni Eropa, tetapi melunakkan pendiriannya dua hari kemudian, memulihkan tenggat waktu 9 Juli untuk diskusi antara Washington dan Brussels.
(Reuters/Chri)