Jakarta, Pahami.id —
Lebih dari 670 orang diyakini tewas setelah tanah longsor besar melanda sebuah desa Papua Nugini pada Jumat (24/5) dini hari tadi.
Sebuah desa di lereng bukit di Provinsi Enga hancur total, setelah tanah longsor menghancurkan beberapa rumah dan orang-orang yang sedang tidur saat bencana melanda.
Diperkirakan lebih dari 150 rumah tertimbun. Sementara lebih dari 670 orang diperkirakan meninggal dunia, kata perwakilan badan migrasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Serhan Aktoprak, dikutip AFP.
Situasinya sangat buruk karena tanah masih longsor. Air mengalir dan ini menimbulkan risiko besar bagi semua orang, tambahnya.
Pengiriman bantuan ke daerah bencana juga sulit dan diperburuk dengan kondisi jalan rusak, medan terjal, dan konflik antar suku di daerah tersebut.
“Situasinya sungguh mengerikan, masyarakat terkejut dan trauma,” kata pekerja bantuan Omer Mahmud.
Badan-badan bantuan dan pejabat setempat pada awalnya khawatir bahwa antara 100 dan 300 orang akan tewas di bawah tumpukan lumpur dan puing-puing. Namun, jumlah korban diperkirakan akan bertambah setelah warga melakukan registrasi ulang di lokasi bencana.
Jumlah korban diperkirakan akan bertambah dalam beberapa hari mendatang, seiring dengan terus berlanjutnya proses evakuasi.
Desa di sebelah Gunung Mungalo ini adalah rumah bagi lebih dari 4.000 orang. Lokasi ini menjadi pos perdagangan para penambang emas di dataran tinggi.
“Ini pos perdagangan. Orang-orang datang dari dekat dan jauh ke tambang, lalu datang ke tempat ini untuk berdagang,” kata Presiden Kamar Dagang dan Industri Porgera, Nickson Pakea.
Tragedi tersebut menarik perhatian dunia, termasuk Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Macron menyatakan Prancis siap berkontribusi dalam memberikan bantuan dan rekonstruksi Papua Nugini. Sementara itu, Biden juga menyatakan kesediaan negaranya untuk membantu.
(Dna)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);