Site icon Pahami

Berita Longsor Besar di Papua Nugini sampai Israel Membabi Buta Bom Rafah

Daftar isi


Jakarta, Pahami.id

Sebuah desa terpencil di negara tetangga Indonesia, Papua Nuginimengalami bencana tanah longsor yang parah dengan 2.000 orang diperkirakan masih tertimbun.

Sementara itu, Israel mendapat kecaman internasional setelah serangan brutalnya terhadap kamp pengungsi Rafah di Gaza selatan yang menewaskan anak-anak.

Berikut International Flash hari ini, Selasa (28/5).


Lebih dari 2.000 orang dilaporkan masih tertimbun akibat longsor di negara tetangga Indonesia, Papua Nugini, pada pekan lalu.

Total korban meninggal akibat longsor hingga saat ini berjumlah sekitar 670 orang.

Longsor tersebut menghancurkan sebuah desa terpencil di dataran tinggi Papua Nugini. Pemerintah segera turun tangan dan meminta bantuan dunia internasional.

Presiden Joe Biden untuk pertama kalinya mengakui bahwa serangan Iran terhadap Israel pada April lalu dapat menghancurkan bangsa Zionis jika Amerika Serikat tidak bertindak cepat.

“Serangan besar-besaran drone dan rudal Iran terhadap Israel sungguh mengerikan,” kata Biden seperti dikutip IRNA, Minggu (26/5).

Biden kemudian memuji peran militer AS dalam membela Israel selama serangan Iran.

Serangan udara Israel memicu kebakaran besar yang menewaskan 45 orang di tenda pengungsian di kota Rafah, Gaza, Palestina.

Korban selamat mengatakan keluarganya sedang bersiap-siap untuk tidur ketika serangan itu terjadi.

“Kami sedang salat dan menyiapkan tempat tidur anak-anak kami untuk tidur. Tidak ada yang aneh, kemudian kami mendengar suara yang sangat keras, dan api muncul di sekitar kami,” kata Ummu Mohamed Al-Attar, seorang ibu Palestina yang berada di rumah sakit, sebagaimana dikutip Reuters, Senin (27/5)

“Semua anak mulai berteriak. Suaranya menakutkan, kami merasa seperti logam akan menimpa kami, dan puing-puing berjatuhan ke dalam ruangan,” jelasnya.

Serangan itu terjadi di lingkungan Tel Al-Sultan, tempat ribuan orang mengungsi setelah tentara Israel melancarkan serangan darat di timur Rafah lebih dari dua minggu lalu.

(tim/dna)

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);

Exit mobile version