Site icon Pahami

Berita Lempar Kayu Berpaku hingga Tewaskan Santri, Ustaz Bisa Jadi Tersangka


Blitar, Pahami.id

Polres Blitar Kota, Jawa Timur, berpotensi menugaskan guru atau ustaz berinisial U sekolah berasrama di Kampung Bacem, Distrik Ponggok, menjadi tersangka setelah melemparkan tongkat berisi paku ke arah muridnya hingga tewas.

Kabid Humas Polres Blitar Kota, Iptu Samsul Anwar mengatakan, saat ini polisi sudah mengeluarkan Laporan Polisi Model A, tanpa menunggu laporan pihak keluarga.

Nah, untuk menetapkan tersangkanya, Polres Blitar Kota kini memeriksa kembali saksi-saksi, pemilik gubuk, guru, siswa yang mengetahui kejadian tersebut, dari pihak rumah sakit, kata Samsul, Senin (30/9).


Setelah keterangan dan bukti mencukupi, barulah polisi akan menentukan status hukum Ustaz U atau pelaku lainnya dalam kasus ini.

Nanti jika sudah cukup informasi, akan dilakukan persidangan untuk mengetahui siapa pelaku penganiayaan tersebut, ujarnya.


Samsul menjelaskan, Polres Blitar Kota saat ini sedang memeriksa 9 orang saksi yang meliputi rekan kerja korban, nenek korban, paman korban, pihak ponpes, dan pihak rumah sakit.

“Sejauh ini saksi yang diperiksa kurang lebih ada 9 orang. Pengasuh, pelajar, rumah sakit, nenek, paman. Karena orang tua korban berada di luar negeri,” ujarnya.

Sedangkan barang bukti yang diamankan polisi berupa balok kayu paku yang digunakan pelaku untuk melempar korban.

Sebelumnya, seorang santri berinisial KAF (14) di sebuah pesantren di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Blitar, Jawa Timur, meninggal dunia setelah dilempar tongkat berisi paku oleh ustaz atau gurunya.

Diketahui, santri Pondok Pesantren berusia 14 tahun sekaligus santri Madrasah Tsanawiyah (MTs) asal Blitar tersebut dilempar ustaz berinisial U dengan tongkat yang ditancapkan sejumlah paku, karena tak segera menunaikan salat Dhuha, Minggu. (15/9) pagi.

Akibat pelemparan tongkat tersebut, korban langsung kehilangan kesadaran. Ia dilarikan ke RSUD Srengat, Kabupaten Blitar, hingga Rumah Sakit Daerah Kediri (RSKK). Namun nyawanya tak tertolong karena mengalami pendarahan hebat.

(frd/wiw)



Exit mobile version