Jakarta, Pahami.id —
Kantor Staf Presiden (KSP) membantah kabar lebih dari 3 ribu data pegawai dibocorkan hacker (peretas) ke situs gelap (web gelap).
Wakil Kepala KSP M Qodari mengatakan, pihaknya sudah mengecek kebenaran klaim akun X @stealthmole_int. Menurut dia, tidak ada data KSP yang bocor.
“Sudah dicek, sejauh ini tidak ada peretasan pada sistem induk KSP,” kata Qodari melalui pesan singkat, Sabtu (26/10).
Dia memastikan seluruh data internal KSP aman. Qodari pun membenarkan klaim di media sosial soal kebocoran data KSP tidak benar.
Akun X @stealthmole_int menyebutkan 3 ribu data pegawai KSP diduga bocor. Data yang bocor tersebut diduga berasal dari situs ksp.go.id. Besaran data KSP yang ditentukan mencapai 1,3 gigabyte.
Sebelumnya, isu kebocoran data pemerintah terus menjadi berita utama selama beberapa tahun terakhir. Pada September 2024, terjadi dugaan kebocoran 6 juta data NPWP.
Data milik Presiden Jokowi dan wakil presiden terpilih saat itu, Gibran Rakabuming Raka, masuk dalam daftar data yang bocor. Hal tersebut diungkapkan Ethical Hacker Indonesia Teguh Aprianto di media sosial X. Data tersebut kabarnya dijual di Breach Forum.
Sejauh ini, pemerintah belum mengambil tindakan responsif dalam menyikapi kebocoran data. Beberapa kasus juga ditanggapi dengan bantahan soal kebocoran data tanpa membeberkan proses penyidikan secara detail.
“Semua (kebocoran) data mungkin karena kelalaian kata sandi, bisa terjadi. Atau karena terlalu banyak data yang disimpan di tempat berbeda, bisa menjadi ruang masuknya hacker, kata Joko Widodo (Jokowi) saat menanggapi bocornya 6 juta data NPWP saat masih menjabat presiden pada September lalu.
(dhf/sfr)