Jakarta, Pahami.id –
Warga negara Indonesia (Warga negara Indonesia) Bernama Finsen Resky Spray (27) meninggal di Kecelakaan helikopter Di Bentong, MalaysiaKamis (6/2).
Direktur Perlindungan Warga Indonesia dan badan hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri Indonesia Judha Nugraha mengatakan kecelakaan helikopter dengan nomor pendaftaran PK-ZUV terjadi pada Kamis pagi sekitar 10.26 waktu setempat di daerah Bentong, Pahu.
“Kecelakaan itu menyebabkan warga negara Indonesia dengan awal FRS mati,” kata Judha dalam sebuah pernyataan kepada wartawan pada Kamis malam.
Judha juga menjelaskan bahwa helikopter itu disewa oleh perusahaan Malaysia untuk pemasangan kabel listrik.
“Maskapai akan tiba di Malaysia malam ini untuk operasi lebih lanjut,” katanya.
Judha kemudian mengatakan bahwa kedutaan Indonesia di Kuala Lumpur telah mengoordinasikan Otoritas Penerbangan Malaysia dan Perusahaan Penerbangan Zaveryna utama, termasuk untuk perdamaian dan pengembalian.
Selain itu, dia mengatakan bahwa mayatnya sekarang di Rumah Sakit Bentong di Pahang.
Kronologi Versi Polisi Malaysia
Sebelumnya, kantor berita Malaysia Bernama Melaporkan Finsen meninggal setelah helikopter terbakar saat mengisi bahan bakar. Seorang kru yang juga warga negara bernama Kustiyadi (44) menderita luka ringan pada insiden tersebut.
Ketua Kepolisian Distrik Bentong Zaiham Mohd Kahar mengatakan korban adalah seorang teknisi helikopter di lapangan.
“Korban berada di lokasi pendaratan pada saat kejadian, diperkirakan dia terbunuh karena bilah kipas helikopter setelah gagal mengendalikan saat terbang pada ketinggian tiga kaki sambil mengisi bahan bakar,” kata Zaeham.
Peristiwa itu menyebabkan helikopter menggosok fondasi dan kemudian berbalik dan terbakar.
Zaeham juga mengatakan helikopter itu berasal dari lokasi proyek sekitar 16 kilometer dari tempat kejadian.
Dia mengatakan helikopter itu telah melakukan pekerjaan staf pembangunan nasional (TNB) selama enam hari terakhir.
Helikopter ini juga memiliki izin untuk menggunakan area tersebut di tempat kejadian sebagai titik pengisian bahan bakar.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Pahang Yahaya Othman mengatakan penyelidikan awal mengungkapkan helikopter yang dimiliki oleh Zaveryna utama dari Indonesia dan terdaftar di Malaysia.
Helikopter diyakini telah mengangkut pembangunan tiang listrik TNB.
“Kami yakin (helikopter) untuk mengangkut bahan bangunan dari satu titik ke titik lain dan helikopter telah melakukan sekitar enam perjalanan penerbangan sejak 21 Januari,” kata Yahaya.
“Tetapi pada saat insiden tidak ada bahan konstruksi yang diangkut karena helikopter hanya akan memulai operasi,” katanya.
(ISA/RDS)