Site icon Pahami

Berita Kronologi Slogan ‘Free Papua, Maluku, & Aceh’ Muncul di Forum PBB

Jakarta, Pahami.id

Gerakan separatis AyahMaluku, sampai Aceh kembali ke perhatian setelah slogan “Aceh Free, Free Maluku, dan Free Papua” muncul di Forum Perserikatan Bangsa -Bangsa (Grb) Baru baru -baru ini.

Dalam beberapa gambar dan video yang beredar di media sosial, sekelompok orang yang diduga warga negara Indonesia (Indonesia) dalam gambar tradisional sambil mengumpulkan slogan -slogan yang bertuliskan “Aceh gratis, Maluku gratis, dan papua gratis” di Majelis Umum PBB di New York, AS.


Saat ini dalam pembukaan sesi ke -24 Forum Permanen PBB tentang Masalah Pribumi (UNPFII) yang dijadwalkan untuk 21 April, 2 Mei.

Dalam salah satu video yang beredar di media sosial, Departemen Keamanan dan Keamanan PBB (VOTS) terlihat mengunjungi sekelompok orang dan mengambil slogan kertas yang mereka baca “Maluku Gratis”, “Papua Gratis”, dan “Aceh Gratis”.

Salah satu delegasi mengklaim bahwa kritik terhadap petugas keamanan kencan setelah kehadiran mereka dilaporkan oleh asisten asisten Indonesia di PBB.

“Ini adalah forum PBB, kami menyukai kami, kami memiliki hak, bukan Parlemen Indonesia, Anda melarang kami,” kata delegasi dalam video tersebut.

PBB secara teratur mengadakan berbagai sesi yang berfokus pada berbagai masalah hak asasi manusia, termasuk jaminan hak -hak asli di berbagai negara.

Sesi UNPII tahun ini diadakan selama dua minggu di markas PBB dan dihadiri oleh ratusan perwakilan dari berbagai negara termasuk organisasi asli.

Forum adalah ruang diskusi untuk negara -negara -anggota anggota PBB dan perwakilan masyarakat adat dunia untuk membahas implementasi deklarasi PBB tentang hak -hak masyarakat adat.

Bagaimana tanggapan RI? Baca di halaman berikutnya >>>

Suara terbuka

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Rolliansyah (Roy) Soemirat) mengkonfirmasi slogan itu berbunyi “Papua, Maluku, dan Aceh” di Forum PBB.

Roy berpikir insiden itu tidak bertanggung jawab dan hanya mencari sensasi.

“Memang ada insiden tentang orang -orang yang tidak bertanggung jawab yang menyalahgunakan forum permanen PBB untuk Forum Masalah (UNPFII) beberapa hari yang lalu,” kata Roy kepada kru media setelah konferensi pers di gedung Palapa, Kamis (24/4).

Dia menjelaskan bahwa forum itu berada di bawah PBB. Di sana, negara -negara anggota PBB telah mengubah pemikiran mereka tentang upaya untuk memberdayakan masyarakat adat dan bagaimana bekerja sama dengan negara -negara lain dengan mempertimbangkan dan menghormati kedaulatan negara -negara anggota.

“Sayangnya, beberapa orang menyalahgunakan kehadiran mereka di forum untuk melakukan hal -hal yang bertentangan dengan implementasi forum itu sendiri,” katanya.

Oleh karena itu, ketika seseorang dapat menghadiri forum PBB bahkan dengan bendera LSM tetapi menggunakannya untuk kepentingan individu atau kelompok tertentu tidak dapat diterima bahkan oleh organisasi internasional itu sendiri.

“Jadi, ketika beberapa orang mencari sensasi ini, jelas bahwa tindakan yang menyalahgunakan forum dan dapat dikatakan tidak bertanggung jawab atau bahkan etis sama sekali, terutama etika berperilaku di komunitas internasional,” kata Roy.



Exit mobile version