Site icon Pahami

Berita Kronologi Menteri-Militer Israel Cekcok Saling Teriak di Rapat Kabinet


Jakarta, Pahami.id

Sejumlah menteri dan perwira militer Israel bertengkar satu sama lain dan bahkan berteriak pada pertemuan kabinet keamanan tingkat tinggi mengenai rencana pasca-invasi Semenanjung Gaza Palestinapada Kamis (4/1).

Pertemuan pada Kamis malam memanas setelah beberapa menteri era PM Benjamin Netanyahu menyerang perwakilan militer Israel (Israel Defence Forces/IDF), termasuk Kepala Staf IDF Herzi Halevi.


Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, Menteri Transportasi Miri Regev, dan Menteri Kerjasama Regional David Amsalem mengungkapkan kemarahan mereka karena IDF berencana mengundang mantan Menteri Pertahanan Israel Shaul Mofaz untuk menyelidiki tuduhan kelalaian yang berujung pada 7 Oktober. Serangan Hamas. terjadi

Serangan Hamas, termasuk penyanderaan ratusan orang dari wilayah perbatasan Israel, juga menjadi pemicu serbuan brutal Tel Aviv ke Jalur Gaza hingga saat ini.

Para menteri Netanyahu tidak setuju dengan keputusan IDF karena Mofaz adalah sosok di balik keputusan Israel menarik diri dari Gaza pada tahun 2005.

Pemerintah sayap kanan yang saat ini berkuasa menentang keputusan Mofaz dan menginginkan invasi Israel ke Gaza saat ini untuk membalikkan keadaan, seperti dikutip Al Jazeera.

Dilaporkan Pos YerusalemSaat diskusi memanas, Menteri Kabinet Perang Benny Gantz meneriaki para menteri yang menyerang kepala staf IDF.

“Ini adalah penyelidikan profesional, apa hubungannya dengan itu? Kepala staf sedang melakukan penyelidikan terhadap apa yang terjadi sekarang untuk mencapai tujuan perang dan kemampuan kita untuk mempersiapkan konflik di utara. Ini bukan sebuah penyelidikan profesional. penyelidikan nasional,” kata Gantz dengan nada tinggi, sambil mengumpat menurut laporan itu Walla.

Sementara itu, salah satu menteri mengatakan kepada media lokal KAN News bahwa “pertemuan itu meledak.”

“Mereka menyerang tentara. Beberapa anggota senior lembaga pertahanan berada di tengah,” kata menteri tersebut.

Menteri lainnya menyatakan, teriakan menteri dan tentara bahkan terdengar di luar ruang rapat.

“Apa yang terjadi di (ruang pertemuan) memalukan dan tercela. Anda bisa mengkritik tentara, tapi mereka menyerang kepala staf secara pribadi dan tanpa henti,” kata menteri tersebut kepada KAN News.

“Anda harus memikirkan apakah forum ini cocok untuk mengambil keputusan di tingkat kebijakan keamanan kita. Saya tidak ingin memikirkan apa yang akan terjadi jika tentara kita di medan perang mendengar apa yang terjadi di sana dan bagaimana mereka (menteri) menyerang. komandan mereka,” jelasnya. menambahkan.

Akhirnya PM Netanyahu membubarkan pertemuan tersebut. Faktanya, dia tampaknya berada di pihak para menterinya.

“Terkadang Anda harus mendengarkan menteri,” kata Netanyahu kepada Halevi.

Pemerintahan Netanyahu telah dikepung sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober. Pihak oposisi Netanyahu percaya bahwa pemerintah telah gagal melindungi keamanan nasional karena dapat dikompromikan oleh serangan Hamas.

Bahkan beberapa laporan menyebutkan bahwa hubungan pemerintah dan tentara renggang akibat perbedaan pendapat dalam menangani invasi Israel ke Gaza.

Sejumlah pejabat Israel, warga negara dan beberapa pendahulu Netanyahu bahkan menyerukan agar dia mundur dari jabatan perdana menteri sejak perang dengan Hamas berkecamuk.

Di tengah perpecahan tersebut, Israel terus menyerang Jalur Gaza Palestina.

Hingga saat ini, total 22.438 warga Gaza tewas akibat invasi tersebut. Mayoritas korbannya adalah anak-anak dan perempuan.

Sementara itu, sekitar 1.200 warga Israel tewas dalam serangan Hamas pada 7 Oktober lalu. Namun, dalam beberapa waktu terakhir, hasil penyelidikan awal polisi Israel mengungkap tidak seluruh warganya tewas akibat serangan Hamas.

Banyak warga yang diduga menjadi korban serangan tentara Israel sendiri.

(rds)

[Gambas:Video CNN]

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);

Exit mobile version