Jakarta, Pahami.id —
pendeta Masjid Muhammad-Newark dekat New York, New Jersey, Amerika Serikatditembak orang tak dikenal saat hendak menunaikan salat subuh, Rabu (3/1).
Jaksa Agung New Jersey menjelaskan, Hassan Sharif beberapa kali ditembak di depan masjid sekitar pukul 06.00 waktu setempat.
Direktur Keamanan Publik Newark Fritz Frage melaporkan polisi tiba di lokasi kejadian tak lama setelah pukul 06.00.
Berdasarkan informasi dari Ketua Majelis Imam New Jersey, Wahyudeen Shareef, Sharif hendak menunaikan dan memimpin salat subuh saat penembakan terjadi.
“Banyak setan berkeliaran di luar setelah gelap,” kata Shareef.
Menurut Shareef, Sharif adalah seorang imam yang dikenal dengan kepemimpinan progresifnya. Sharif dikenal sangat berdedikasi terhadap komunitas Muslim di wilayahnya.
Saat penembakan terjadi, Sharif langsung terjatuh ke tanah. Beberapa jamaah yang hendak masuk masjid langsung berusaha menolong Syarif.
Sementara itu, pelaku langsung melarikan diri. Hingga saat ini belum ada laporan detail mengenai ciri-ciri penembak tersebut.
Jaksa Wilayah Essex melaporkan bahwa Sharif segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Sejak kabar penembakan Sharif tersebar, Masjid Muhammad-Newark terus ramai dikunjungi jamaah sejak pagi. Jemaah bergantian mendoakan keselamatan Syarif.
Namun nyawa pria berusia 52 tahun tersebut tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 14.00 waktu setempat.
Sementara pelaku penembakan masih buron. Polisi Kabupaten Essex bahkan menawarkan hadiah $25.000 bagi siapa saja yang dapat memberikan informasi tentang penembaknya.
Wali Kota Newark Ras J Baraka berjanji pihak berwenang akan “mengadili para pelakunya, tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan.”
“Imam Hassan Sharif selalu berdiri bersama masyarakat kota ini, dan kami akan mendukung dia dan keluarganya,” kata Baraka seperti dikutip Waktu New York.
Sementara itu, jaksa penuntut dengan cepat memutuskan bahwa kasus pembunuhan Sharif tidak ada kaitannya dengan “kekerasan yang bias atau dalam rumah tangga”.
“Kami belum mengetahui motif kejahatan ini (tetapi) bukti yang dikumpulkan sejauh ini tidak menunjukkan bahwa ini adalah tindakan yang dimotivasi oleh bias atau tindakan kekerasan dalam rumah tangga,” kata Jaksa Agung New Jersey Matt Platkin seperti dikutip. AFP.
“Berdasarkan peristiwa global dan meningkatnya bias yang dialami oleh banyak komunitas di seluruh negara bagian, khususnya komunitas Muslim, banyak warga New Jersey kini merasakan rasa takut yang semakin besar,” tambahnya.
Senada dengan Platkin, Jaksa Wilayah Essex Ted Stephens membenarkan bahwa Sharif ditembak lebih dari satu kali, dan “tampaknya pendeta itu tidak menjadi korban kejahatan yang bias atau terkait dengan terorisme.”
“Kami berdedikasi untuk memberikan keadilan bagi keluarga pendeta,” kata Stephens.
Stephens menyebut pembunuhan Sharif sebagai “kejahatan pengecut.”
New Jersey adalah rumah bagi setidaknya 300 ribu Muslim di Amerika.
Pembunuhan Sharif semakin mengkhawatirkan komunitas Muslim di AS. Pasalnya, sejak invasi Israel ke Palestina akibat perangnya dengan Hamas, serangan Islamofobia dan anti-Semit meningkat di seluruh Amerika Serikat.
(rds)
[Gambas:Video CNN]
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);