Site icon Pahami

Berita Kronologi Dekan FK Unair Dipecat Usai Tolak Menkes Impor Dokter Asing


Surabaya, Pahami.id

Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Budi Santoso dipecat setelah menolak rencana impor dari pemerintah pusat dokter asing ke Indonesia.

Gejolak itu bermula dari pernyataan Budi yang merespons rencana Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mendatangkan dokter asing.

“Secara pribadi dan institusi, kami dari fakultas kedokteran tidak setuju,” kata Budi di Kampus A Unair, Kamis (27/6).


Budi yakin 92 Fakultas Kedokteran di Indonesia mampu meluluskan dokter-dokter yang berkualitas, tak kalah dengan dokter asing.

“Saya kira semua dokter di Indonesia tidak rela dokter asing bekerja di sini, karena kami mampu menyediakan dan kami sendiri mampu menjadi dokter tuan rumah,” ujarnya.

Sikap Budi itu menanggapi pernyataan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang menyebut pemerintah berencana mendatangkan dokter asing ke Indonesia untuk menangani bayi penderita kelainan jantung bawaan.

Menkes mengatakan Indonesia masih kekurangan dokter yang mampu menangani bayi dengan kelainan jantung bawaan. Katanya, sekitar 12 ribu bayi di Indonesia mengalami kelainan jantung bawaan.

Sementara jumlah dokter yang mampu merawat atau mengoperasi pasien bayi tersebut hanya berkisar 6 ribu, sehingga 6 ribu bayi lainnya berpotensi meninggal karena tidak ditangani dengan baik.

Kedatangan dokter asing sebenarnya untuk menyelamatkan 6 ribu nyawa, kata Budi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (2/7).

Namun pernyataan Dekan FK Unair itu ditanggapi tegas oleh lembaganya. Pimpinan kampusnya meneleponnya, dan akhirnya Budi dipecat dari jabatannya.

Benar saya diberhentikan hari ini, kata Budi saat dihubungi CNNIndonesia.comRabu (3/7) malam.

Kata Budi, dirinya dipanggil Rektor Unair pada Senin (1/7) untuk dimintai keterangan. Ia menduga alasan pemecatannya karena baru-baru ini ia melontarkan pernyataan terkait penolakan dokter asing di Indonesia.

Budi mengaku tidak bisa berbuat banyak dan menerima keputusan Unair. Meski demikian, ia juga menilai penolakan terhadap rencana impor dokter asing juga diamini oleh rekan-rekannya yang lain.

Karena Rektor adalah pemimpin saya, dan ada perbedaan pendapat, dan saya dinyatakan berbeda. Ya, keputusan diterima. Kalau saya menyuarakan hati nurani saya, kata Budi.

Di sisi lain, Unair membenarkan telah memecat Budi Santoso dari jabatan Dekan Fakultas Kedokteran (FK).

“Terkait tersebarnya pemberitaan pemberhentian Dekan FK Unair di beberapa media sosial, kami Humas Universitas Airlangga dengan ini mengakui bahwa kabar tersebut benar adanya,” kata Kepala Pusat Komunikasi dan Informasi Publik Unair, Martha Kurnia, di pernyataan kepada CNNIndonesia.comRabu (3/7).

Namun, dia tidak membeberkan alasan pimpinan Unair memecat Budi. Ia mengatakan, hal itu merupakan kebijakan internal lembaganya.

“Alasan atau pertimbangan pimpinan Unair terkait pemberhentian ini merupakan kebijakan internal untuk menerapkan tata kelola yang lebih baik guna memberdayakan institusi khususnya di FK Unair,” ujarnya.

Unair, kata dia, menyampaikan apresiasi dan terima kasih setinggi-tingginya kepada Prof.Dr.Dr. Budi Santoso SpOG(K) atas segala dedikasi dan pengabdiannya selama menjabat posisi ini.

“Semoga Unair khususnya FK Unair terus menjadi Fakultas Kedokteran yang mampu memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara Indonesia,” tutupnya.

(DAL)


Exit mobile version