Site icon Pahami

Berita KPK Ungkap Bupati Pati Diduga Terima Aliran Uang Kasus Korupsi DJKA

Berita KPK Ungkap Bupati Pati Diduga Terima Aliran Uang Kasus Korupsi DJKA


Jakarta, Pahami.id

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan bahwa mantan anggota Parlemen Indonesia saat ini menjabat sebagai Bupati Pati, Sudewo menjadi salah satu tersangka yang diduga menerima Uang -yang menginjak -injak proyek kereta Di Jawa Tengah.

Seorang juru bicara Budi Budi Prasetyo mengatakan operasi kasus korupsi yang diduga terkait dengan pengadaan barang dan jasa di Railorat General Kementerian Transportasi (DJKA Kemenhub) diduga diseret oleh Sudewo untuk diselidiki oleh para penyelidik.


“Memang benar bahwa SDW Brothers adalah salah satu pihak yang dicurigai Biaya komitmen Berkaitan dengan Proyek Konstruksi Kereta yang kami presentasikan kemarin terkait dengan pembaruan penahanan salah satu tersangka, saudara rumah sakit [Risna Sutriyanto, ASN Kemenhub]”Budi berkata di kantornya, Jakarta pada hari Rabu (8/13).

KPK menyita RP3 miliar dari mantan anggota Sudewo DPR dalam menangani kasus -kasus korupsi terkait dengan akuisisi barang dan jasa di Djka Kemenhub.

Ini terungkap dalam persidangan dengan terdakwa dari Java Central Railway Engineering Center (BTP) Putu Sumarjaya dan Petugas Jawa Bernard Bernard Bernard komitmen ke Pengadilan Korupsi Semarang, November 2023.

Jaksa penuntut menunjukkan bukti gambar tunai dalam denominasi Rupiah dan mata uang asing yang disita dari rumah Sudewo.

Sudewo mengklaim bahwa uang yang disita oleh KPK adalah gaji yang ia peroleh sebagai anggota DPR dan pendapatan bisnis.

“Gaji dari DPR diberikan secara tunai,” katanya dalam persidangan yang diketuai oleh Ketua Hakim Agung Gatot Sarwadi. Di antara.

Budi menekankan bahwa penyelidik KPK akan mengeksplorasi fakta -fakta persidangan. Menurutnya, pengembalian uang tidak akan menghilangkan kejahatan seseorang.

“Tentu saja dari penyelidik informasi ini akan mengeksplorasi dan tentu saja kami akan memperbarui proses investigasi terkait dengan saudara SDW ini,” katanya.

Warga Pati mengadakan demonstrasi besar yang menuntut rezim Sudewo mengundurkan diri dari posisinya di kantor Pati, Jawa Tengah, hari ini.

Permintaan muncul setelah Sudewo menaikkan pajak tanah dan bangunan (PBB) menjadi 250 persen. Sudewo juga menantang penduduk yang keberatan dengan kebijakan untuk mengadakan demonstrasi.

Kebijakan itu kemudian dibuat. Sudewo juga meminta maaf atas pernyataannya. Namun, penduduk masih menuntut Sudewo untuk mengundurkan diri dalam demonstrasi kerusuhan hari ini.

Pati Regency DPRD telah sepakat untuk membentuk komite khusus tentang hak -hak kuesioner terkait dengan desakan impeachment sudewo.

(FRA/RYN/FRA)


Exit mobile version