Site icon Pahami

Berita KPK Korsel Bawa 1.000 Personel Jemput Paksa Presiden Yoon Suk Yeol


Jakarta, Pahami.id

Dua kendaraan milik penyidik Korea Selatan Tiba di luar kediaman Presiden Yoon Suk Yeol pada Rabu (15/1) pagi waktu setempat, untuk menangkap pemimpin yang dimakzulkan.

Dua kendaraan Kantor Investigasi Korupsi Pejabat Senior (CIO) telah tiba di depan kediaman (presiden), lapor Yonhap News TV, dikutip AFP.

Ini merupakan upaya penangkapan Yoon Suk Yeol yang kedua kalinya, setelah pada 3 Januari penyelidik gagal menangkap Yoon karena dihentikan oleh pengawal presiden.


Menurut laporan media lokal, CIO bersama dengan kepolisian telah memperoleh surat perintah baru dan mengerahkan 1.000 anggota dalam upaya untuk menangkap Yoon hari ini.

Pengerahan militer dalam jumlah besar dilakukan untuk menghadapi ribuan loyalis Yoon yang juga berkumpul di depan kediaman presiden di Seoul, untuk menghindari penangkapannya.

CIO pun menegaskan akan menangkap penjaga yang menghalangi upaya penangkapan kedua ini.

Jika surat perintah penangkapan tersebut dilaksanakan, Yoon akan menjadi presiden Korea Selatan pertama yang ditangkap saat masih menjabat.

Tim kuasa hukum Yoon Suk Yeol mengatakan surat perintah penangkapan tidak sah. Kepala staf Yoon juga telah mengajukan permintaan untuk menghentikan upaya penangkapan.

Sebelumnya, sidang pemakzulan pertama Yoon Suk Yeol di Mahkamah Konstitusi pada Selasa (14/1) sore hanya berlangsung empat menit. Sidang berlangsung singkat karena Yoon tidak hadir.

Dikutip The Korea Times, hakim langsung menutup sidang setelah perwakilan dari kedua belah pihak, yakni tim kuasa hukum Yoon dan kuasa hukum komite investigasi pemakzulan Majelis Nasional (parlemen Korea Selatan) hadir. Komite investigasi bertindak sebagai jaksa dalam persidangan.

Hakim menyatakan, sidang kedua dijadwalkan berlangsung pada Kamis (16/1) pukul 14.00 dan akan tetap dilanjutkan meski Yoon masih mangkir. Menurut undang-undang, kehadiran presiden dalam sidang pemakzulan tidak wajib.

Setelah uji coba kedua, tiga uji coba tambahan dijadwalkan berlangsung pada 21 Januari, 23 Januari, dan 4 Februari.

Pengacara Yoon, Yoon Kap Keun, sebelumnya mengatakan presiden yang tidak aktif itu akan melewatkan sidang pertama dengan alasan masalah keamanan dan kemungkinan penangkapan.

(DNA/DNA)


Exit mobile version