Site icon Pahami

Berita KPK Buka Suara Usai Penyidik Ungkap Firli Bocorkan Rencana OTT Hasto


Jakarta, Pahami.id

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Menanggapi kesaksian penyelidik mereka kepada mantan ketua KPK Firli Bahuri Telah membocorkan rencana untuk menangkap (OTT) Hasto Kristiyanto dan Aaron suasana hatiku.

Pernyataan itu dibuat oleh AKBP Rossa Purbo Bekti dalam kelanjutan dari dugaan kasus korupsi dan menyelidiki terdakwa Hasto di Pengadilan Tengah Jakarta pada hari Jumat (9/5).


Seorang juru bicara Budi Budi Prasetyo mengatakan partainya masih fokus pada kasus ini. Dia tidak menjawab pertanyaan tentang kesempatan bagi KPK untuk memeriksa Firli setelah pengakuan Rossa.

“Saat ini, jaksa penuntut KPK masih akan fokus pada bukti kasus dengan saudara terdakwa Hasto,” kata Budi ketika dihubungi pada hari Sabtu (10/5).

Selama persidangan, Rossa hadir sebagai saksi kasus korupsi dan investigasi dengan terdakwa Hasto. Dia menjawab pertanyaan jaksa tentang kegiatannya mengejar Hasto yang dikenal sebagai kompleks pendidikan tinggi ilmu kepolisian (PTIK).

Rossa kemudian mengatakan gerakan Hasto direkam berdasarkan data seluler hanya pada 13.11, 15.06, dan 16.12 WIB. Situasi ini diduga terjadi karena Firli Bahuri secara sepihak mengumumkan operasi kasus yang tenang kepada publik.

Menurut Rossa, para penyelidik pada waktu itu berasal dari jabatan bahwa OTT News bocor untuk menyebar di masyarakat. Bahkan, suasana hati Hasto dan Aaron belum berhasil dijamin.

“Pada waktu itu, kami menerima kata -kata melalui posisi unilateral kepemimpinan KPK Firli yang diumumkan sehubungan dengan keberadaan OTT.

“Kami juga mempertanyakan pada waktu itu, sementara posisi partai (Hasto dan Aaron) tidak dapat dijamin. Mengapa telah diberitahu kepada media atau mengeluarkan informasi yang terkait dengan keberadaan OTT,” katanya.

Sementara itu, Firli telah membantah berita bahwa Hasto Kristiyanto akan ditangkap dalam kasus tengah Ott Aaron di Ptik pada tahun 2019.

Firli mengatakan bahwa partainya hanya menyebut empat tersangka. Salah satu Satunuya adalah Harun yang sedang diburu karena dia berada di luar negeri. Dia telah berada di Singapura selama dua hari sebelum KPK menjalankan OTT.

“Tidak, saya tidak punya konfirmasi. Tidak konfirmasi, ya,” kata Firli di kompleks DPR/MPR, Jakarta Tengah, Selasa, 14 Januari 2020.

“Kami juga telah mengirim surat kepada Kumham, kami berkoordinasi dengan polisi nasional, karena polisi nasional memiliki jaringan besar,” katanya.

(Thr/chi)


Exit mobile version