Jakarta, Pahami.id –
Korea Utara mengenakan biaya Korea Selatan Tembakan peringatan di pasukannya di dekat perbatasan. Mereka mengatakan insiden itu berisiko meningkatkan ketegangan ke tingkat yang ‘tidak terkendali’.
Konfrontasi dikatakan telah terjadi pada hari Selasa (8/19) waktu setempat, ketika Korea Utara mencoba untuk menutup perbatasan permanen dengan erat.
Meluncurkan AfpLetnan Jenderal Militer Korea Utara Ko Jong Chol mengatakan ini adalah ‘provokasi serius’. Dia mengatakan bahwa pasukan Korea Selatan menggunakan senapan mesin untuk melepaskan lebih dari 10 tembakan peringatan pada pasukan Korea Utara.
“Ini adalah awal yang sangat serius, yang pasti akan memimpin situasi di perbatasan selatan, di mana sejumlah besar tentara ditempatkan dalam konfrontasi satu sama lain, ke fase yang tidak terkendali,” kata Jong Chol dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat (22/8) KCNA.
Jong Chol mengatakan bahwa pasukan Korea Utara akan membayar setiap gangguan dengan mencoba menutup perbatasan secara permanen.
“Jika tindakan pembatasan atau hambatan untuk proyek yang tidak terkait dengan karakter militer berlanjut, tentara kita akan menganggapnya sebagai provokasi militer yang disengaja dan akan mengambil jawaban yang tepat,” katanya.
Sampai saat ini, Korea Selatan belum mengkonfirmasi konfrontasi.
Bentrokan batas terakhir antara kedua negara terjadi pada awal April 2025, ketika tentara Korea Selatan membuka peringatan setelah pasukan Korea Utara melintasi perbatasan.
Tahun lalu, kedua negara juga terlibat dalam pertempuran dalam insiden pengiriman ribuan balon sampah yang dilakukan oleh Korea Utara. Mereka berpendapat bahwa balon adalah balasan untuk balon propaganda anti-Korea Korea Utara yang diterbangkan oleh aktivis Korea Selatan.
Korea Selatan kemudian memposting lagu-lagu K-pop ke berita internasional melalui pembicara di perbatasan. Korea Utara merespons dengan menyiarkan suara -suara aneh dan mengganggu di sepanjang batas.
(ASR/ASR)