Site icon Pahami

Berita Korut Soroti Penangkapan Presiden Yoon Suk Yeol: Korsel Kacau


Jakarta, Pahami.id

Kantor berita Korea Utara KCNA menegaskan penangkapan Presiden tersebut Korea Selatan Yoon Suk Yeol.

Dalam pemberitaannya pada Jumat (3/1), KCNA menggarisbawahi keluarnya surat perintah penangkapan terhadap Yoon telah menimbulkan kekacauan di Negeri Ginseng tersebut.


“Di negara boneka Korea Selatan, terjadi pemecatan yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah insiden darurat militer pada tanggal 3 Desember,” lapornya KCNAseperti yang dikutip Yonhap.

“Dan surat perintah penangkapan dikeluarkan untuk presiden, sehingga melumpuhkan urusan negara dan memperdalam kekacauan sosial dan politik negara,” lanjutnya. KCNA.

KCNA merinci perkembangan politik dan sosial di Korea Selatan setelah deklarasi darurat militer Yoon pada 3 Desember.

Salah satu kantor berita menekankan perubahan jabatan penjabat presiden (acting) dari Han Duck Soo, perdana menteri Korea Selatan, menjadi Choi Sang Mok, menteri ekonomi dan keuangan Korea Selatan.

“Media asing menekankan bahwa Korea Selatan kini telah terjerumus ke dalam badai politik,” lapornya KCNA.

Ini merupakan kesekian kalinya Korea Utara menyoroti Korea Selatan terkait insiden darurat militer Yoon bulan lalu.

Laporan KCNA Hal ini juga dimuat di halaman keenam Rodong Sinmun, surat kabar harian di Korea Utara, yang rupanya mencoba membandingkan stabilitas rezim di Korea Utara dengan Korea Selatan.

Saat ini, tim investigasi dari Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Senior (CIO) Korea Selatan mencoba menangkap Yoon karena deklarasi darurat militernya.

Namun upaya tersebut digagalkan oleh aparat keamanan presiden dan pendukung Yoon.

Ribuan pendukung Yoon berkumpul di dekat kediamannya dalam beberapa hari terakhir untuk menentang pemakzulan presiden dan mencegah pihak berwenang menangkapnya.

Hingga pukul 09.30 waktu setempat, sekitar 1.200 pendukung Yoon berada di luar kompleks kepresidenan.

Sekitar 2.700 personel polisi dikerahkan ke lokasi untuk mengantisipasi kemungkinan bentrokan. Sebanyak 135 bus polisi juga dikerahkan, yang ditempatkan berjajar untuk membuat pembatas guna mengendalikan situasi.

(blq/baca)


Exit mobile version