Jakarta, Pahami.id –
Korea Utara melakukan uji coba rudal jelajah di laut kuning di hadapan presiden Amerika Serikat Donald Trump pendaratan Korea SelatanRabu (29/10).
Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) melaporkan rudal laut ke permukaan diluncurkan secara vertikal dan terbang selama lebih dari dua jam.
Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un tidak mengawasi uji coba ini. Sebaliknya, peluncuran tersebut diawasi oleh pejabat militer Pak Jong Chon.
Menurut PAK, Pyongyang mencapai “keberhasilan signifikan” dalam pengembangan “kekuatan nuklir” sebagai pencegah perang.
Tes tersebut dikatakan bertujuan untuk menilai keandalan berbagai metode serangan strategis dan mengirimkan pesan yang kuat kepada musuh.
“Merupakan misi dan tugas kami untuk terus memperkuat postur tempur nuklir kami,” kata Pak.
Korea Utara menembakkan rudal jelajah jelang kunjungan Trump ke Korea Selatan untuk menghadiri KTT Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC Summit). KTT APEC diadakan pada tanggal 31 Oktober hingga 1 November.
Trump mengatakan dia ingin bertemu dengan Kim Jong Un selama kunjungannya ke Korea Selatan. Sementara itu, Kim Jong Un mengaku terbuka untuk melakukan perundingan jika AS menurunkan tuntutan “delusi” yaitu agar Pyongyang menyerahkan senjata nuklirnya.
Pyongyang sendiri belum menanggapi secara terbuka undangan bertemu Trump.
“Peluncuran ini menggarisbawahi kemampuan pencegahan nuklir Pyongyang menjelang kunjungan Trump ke semenanjung tersebut dan sekali lagi memperkuat pesannya bahwa denuklirisasi tidak mungkin dilakukan,” kata Yang Moo Jin, seorang profesor di Universitas Studi Korea Utara di Seoul, kepada Reuters. AFP.
(BLQ/RDS)

