Site icon Pahami

Berita Korut Klaim Berhasil ‘Parkir’ Satelit Mata-mata Pertama Sampai Orbit

Jakarta, Pahami.id

Korea Utara mengerahkan satelit mata-mata pertama, Malligyong-1, dengan roket pendorong baru Chollima-1 pada Selasa malam (21/11).

Tindakan ini membuat musuh-musuh mereka seperti Amerika Serikat dan sekutu dekatnya gelisah.


“Peluncuran satelit pengawasan adalah hak hukum Korea Utara untuk memperkuat undang-undang pertahanan diri,” lapor media pemerintah Korea Utara. KCNA.

Roket yang membawa satelit tersebut diluncurkan ke arah selatan dan diyakini telah melewati wilayah Okinawa di Jepang.

Pyongyang juga berjanji akan melakukan peluncuran lebih lanjut untuk melawan musuh.

[Gambas:Video CNN]

Badan Pengembangan Dirgantara Nasional Korea Utara mengatakan pihaknya akan mengajukan rencana untuk “mengamankan kemampuan pengawasan teritorial Korea Selatan.”

“Dengan meluncurkan beberapa satelit pengawasan dalam waktu singkat,” lanjutnya KCNA.

Menanggapi peluncuran ini, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengkritiknya. Dia juga menyebut tindakan tersebut sebagai “situasi serius” yang “mempengaruhi keselamatan” masyarakat di Jepang, katanya. CNN.

Musuh bebuyutan Korea Utara, Korea Selatan, pun angkat bicara. Korea Selatan menganggap peluncuran ini jelas merupakan pelanggaran terhadap resolusi PBB yang melarang negaranya menggunakan teknologi rudal balistik.

Korea Selatan juga menangguhkan sebagian perjanjian dengan Korea Utara yang membatasi kegiatan pengintaian dan pengawasan di sepanjang zona demiliterisasi (DMZ). Namun negara-negara tersebut belum bisa memastikan apakah satelit tersebut berhasil mencapai orbit.

Korea Selatan dan sekutu dekatnya Amerika Serikat terus memantau persiapan peluncuran lebih lanjut.

Mereka juga mengerahkan kapal perusak Aegis untuk melacak peluncuran dan menemukan informasi spesifik untuk dianalisis.

Ini merupakan peluncuran satelit ketiga Korea Utara pada tahun 2023. Pada Mei lalu, mereka mencoba meluncurkan satelit ke orbit. Namun, roket yang membawa satelit tersebut tidak berfungsi dan jatuh ke laut.

Pada bulan Agustus, Korea Utara meluncurkan satelit lain. Namun upaya ini masih gagal. Roket yang membawa satelit tersebut pecah menjadi beberapa bagian sebelum jatuh ke Laut Kuning.

(isa/bac)


!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);

Exit mobile version