Jakarta, Pahami.id –
Korea Selatan akan menangkap perwira militer yang telah memindahkan drone ke Korea Utara.
Permintaan penangkapan diterbitkan di pengadilan.
Jaksa Penuntut Korea Selatan telah mengirim permintaan penangkapan kepala unit drone militer di pengadilan pada hari Minggu (7/20). Ini adalah bagian dari penyelidikan mantan Presiden Yoon Suk Yeol dan operasi drone di Korea Utara.
Yoon diduga terlibat dalam mengirim pesawat ke Korea Utara pada Oktober 2024
Jika situasi ini sesuai dengan skenario, Yoon juga dapat menggunakannya untuk menyatakan darurat nasional.
Sebelumnya, tim penasihat khusus pekan lalu memanggil kepala operasi drone Kim Yong-Dae atas tuduhan Yoon. Yoon yang ditolak ditolak.
Kim mengatakan pada hari Jumat kepada kru media bahwa insiden itu adalah bagian dari “operasi militer biasa”. Melaporkan dari Reuters, ini merupakan tanggapan terhadap balon limbah Korea Utara, bukan untuk provokasi.
Sementara itu, Yoon telah didakwa dengan menyalahgunakan kekuasaan dalam hal deklarasi darurat militer unilateral.
Jaksa Penuntut Ji-Young Park mengatakan Yoon juga didakwa memblokir tugas resmi, membuat dan menghapus dokumen palsu bahwa Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan telah menyetujui Deklarasi Darurat Martial.
Dia menambahkan bahwa Yoon tidak mengikuti prosedur resmi termasuk pertemuan kabinet lengkap sebelum deklarasi.
(Els/BAC)