Site icon Pahami

Berita Korsel Geger usai Ratusan Grup Telegram Sekolah Sebar Foto Porno


Jakarta, Pahami.id

Korea Selatan terjadi keributan munculnya ratusan kelompok Telegram yang menyebarkan konten pornografi palsu di kalangan pelajar dan mahasiswa.

Deepfake adalah sebuah produk kecerdasan buatan (AI) yang mampu membuat foto, audio, bahkan video palsu terlihat nyata dan meyakinkan.


Perempuan korban kejahatan seks palsu berkisar dari anak di bawah umur seperti pelajar SMP dan SMA, mahasiswa, guru, hingga personel militer.

Kasus ini bermula ketika daftar “Korban Sekolah Telegram Deepfake” mulai tersebar luas di SNS dan media sosial Korea Selatan lainnya beberapa hari lalu.

Sebelumnya, kabar keberadaan chat room Telegram terdeteksi pihak berwajib dan beberapa korban melaporkannya. Namun, kasus deepfake yang menyasar perempuan Negeri Ginseng ini belum banyak mendapat perhatian.

Di ratusan ruang obrolan Telegram, banyak anggota yang membuat dan menyebarkan foto-foto porno palsu milik kerabat, kolega, dan anggota keluarga yang diambil dari akun media sosial pribadi korban. Satu grup dikabarkan memiliki anggota hingga 133 ribu.

Dikutip Harian Korea JoongAng, Ada sekitar 300 sekolah, mulai dari sekolah dasar hingga universitas, di seluruh Korea Selatan yang terjebak dalam obrolan di ratusan ruang obrolan.

Polisi Korea Selatan dilaporkan sedang menyelidiki penyebaran kelompok porno ini di sekolah-sekolah di seluruh negeri, termasuk sekolah dasar. Saat ini, penyelidikan dikatakan sedang dilakukan di ibu kota Seoul, Incheon, dan Jeolla Selatan.

Daftar sekolah yang terlibat menjadi viral setelah sebuah akun membagikannya di X pada akhir pekan.

Gunakan foto teman dan saudara perempuan

Menurut beberapa akun anonim yang pertama kali menyebarkan informasi ini

Tak hanya itu, anggota juga tak segan-segan membagikan informasi pribadi dan identitas korban di grup.

Sejauh ini sejumlah korban sudah melapor ke pihak berwajib. Polisi juga mengaku telah menangkap 14 remaja berusia 14 tahun ke atas yang terlibat dalam chat room tersebut.

Dilaporkan Waktu KoreaOSIS beberapa sekolah di Seoul dan Provinsi Gyeonggi, termasuk Sekolah Menengah Desain Hongik, telah mengeluarkan peringatan di akun media sosial mereka.

“Saat ini, gambar palsu yang menggunakan foto siswa SMA Desain Hongik dan informasi pribadi mereka dibagikan di Telegram,” bunyi pemberitahuan tersebut.

Pemberitahuan tersebut mendesak siswa untuk menghapus atau menghindari mengunggah foto mereka secara online untuk menghindari menjadi korban kejahatan palsu.

Seret sekolah terkenal

Tak sedikit korban kejahatan deepfake ini adalah siswi dari sekolah dan kampus ternama.

Dikutip Hankyorehsejumlah mahasiswi lulusan Seoul National University (SNU) menjadi korban kejahatan palsu di chat room Telegram. Pelaku diduga merupakan saudara satu kampus.

SNU merupakan salah satu kampus paling bergengsi di Korea Selatan.

Salah satu korban dengan nama samaran Ruma ini merupakan salah satu dari beberapa lulusan SNU yang wajahnya menjadi konten deepfake teman kampusnya.

Pada Juli 2021, Ruma mengaku menerima konten palsu berupa wajahnya dari orang tak dikenal di Telegram. Ruma pun melaporkan kasus ini ke pihak berwajib.

“Kami bukan pelacur atau pelacur; kami tidak ada untuk memuaskan hasrat seksual seseorang. Kami adalah manusia yang bermartabat, masing-masing memiliki karier dan impian kami sendiri,” kata Ruma dalam suratnya kepada pengadilan Korea.

Polisi menangkap dua penjahat yang ternyata merupakan lulusan kampus yang sama pada Mei 2024, tiga tahun setelah Ruma mengalami kejadian tersebut.

Pelaku kini diadili setelah dinyatakan melanggar Undang-Undang Kasus Khusus tentang Hukuman Kejahatan Seksual.

(rds)



Exit mobile version