Site icon Pahami

Berita Korea Utara Bikin Parit Besar Dekat Perbatasan Korea Selatan


Jakarta, Pahami.id

Korea Utara mengaku membuat parit di dekat kawasan perbatasan dengan Korea Selatan.

Citra satelit yang diambil Planet Labs PBC pada Rabu (30/10) menunjukkan Korea Utara telah membuat dua parit besar yang memisahkan jalan dan jalur kereta api di kawasan perbatasan antara Korea Utara dan Selatan.


Dilansir The Independent, parit ini diperkirakan memiliki panjang sekitar 150 meter dan hanya terdapat tanah dan jalan beraspal di sebelahnya.

Hingga saat ini, belum ada laporan terkait yang membahas tujuan Korea Utara membangun dua parit besar tersebut.

“Belum jelas tujuan pembuatan parit dan tanah tersebut. Selain sebagai pembatas yang bertujuan untuk memutus jalur transportasi,” kata pengamat tersebut.

“Gundukan itu mungkin merupakan bagian dari penghalang, atau bisa juga merupakan hasil sementara dari pekerjaan konstruksi.”

Lebih lanjut, pembangunan dua parit besar ini diklaim sudah lama dilakukan Korea Utara. Sebab, parit ini diduga tercipta setelah Korea Utara mengebom jalan yang menghubungkannya dengan Korea Selatan pada 15 Oktober lalu.

Citra satelit yang diambil Planet Labs sebelumnya juga menunjukkan bahwa parit tersebut mulai terbentuk pada 17 Oktober.

Saat itu, citra satelit juga menunjukkan beberapa ekskavator dan truk mengelilingi parit. Ekskavator dan truk tersebut diperkirakan akan digunakan tentara Korea Utara untuk menggali parit di kawasan perbatasan dengan Korea Selatan.

Ekskavator digunakan untuk menggali tanah, sedangkan truk digunakan untuk mengangkut tanah galian ke tempat lain.

Pembangunan dua parit besar ini terjadi di tengah semakin memanasnya hubungan antara Korea Utara dan Selatan. Kedua negara kini saling berhadapan.

Sebelumnya, Korea Utara telah meledakkan beberapa jalan yang menghubungkan Korea Selatan pada Selasa, 15 Oktober.

“Korea Utara telah meledakkan bagian jalan Gyeongui dan Donghae di utara Garis Demarkasi Militer,” ujarnya, dikutip dari AFP.

Langkah ini diambil karena Presiden Korea Utara Kim Jong Un ingin segera mengakhiri hubungannya dengan Korea Selatan.

Beberapa ahli juga melihat ledakan di jalan raya di Korea Utara sebagai tanda keengganan Kim untuk bernegosiasi dengan Korea Selatan.

“Ini adalah aksi militer praktis terkait sistem negara dua musuh yang sering disebut Korea Utara,” kata Yang Moo Jin, pakar di Universitas Studi Korea Utara di Seoul.

(gas/bac)


Exit mobile version