Site icon Pahami

Berita Korban Tewas Topan Kalmaegi di Filipina Tembus 40 Orang

Berita Korban Tewas Topan Kalmaegi di Filipina Tembus 40 Orang


Jakarta, Pahami.id

Jumlah korban wafat konsekuensi Topan Kalmaegi Di Filipina, angkanya meningkat menjadi 40, setelah badai dahsyat melanda wilayah tengah negara itu dengan hujan lebat dan banjir yang meluas.

Ribuan warga terpaksa mengungsi, sementara rumah dan jalan terendam air.

Meski kini sudah melemah, topan yang dikenal dengan nama Tino ini masih membawa angin kencang dengan kecepatan hingga 130 kilometer per jam dan hembusan hingga 180 kilometer per jam. Kalmaegi melintasi Gugus Kepulauan Visayas di utara Palawan sebelum bergerak ke Laut Cina Selatan.


Menurut Petugas Penerangan Provinsi Cebu, Ainjiz Orong, sebagian besar korban tewas, yakni 39 orang, berasal dari Cebu. Korban lainnya ditemukan di Pulau Bohol yang letaknya dekat dengan kota.

Operasi Pencarian dan Pertolongan masih berlangsung. Beberapa orang masih hilang dan belum ditemukan, kata Orong dalam keterangan tertulisnya, mengutip Reuters.

Ia menambahkan, sebagian besar korban meninggal karena tenggelam dan tertimpa reruntuhan.

Puluhan ribu penduduk dari berbagai provinsi di Visayas, serta Luzon selatan dan Mindanao utara, dievakuasi. Banjir di kota Cebu mulai surut pada Selasa malam, namun listrik masih padam di banyak wilayah, dan layanan komunikasi belum sepenuhnya pulih.

Rekaman dari Palang Merah Filipina menunjukkan petugas penyelamat mengarungi perairan setinggi lutut di Kota Cebu, menggunakan perahu untuk mengevakuasi warga yang terjebak di rumah mereka. Di Kota Liloan, rumah-rumah telah tenggelam hingga ke atapnya, dan beberapa warga menunggu di lantai dua untuk dievakuasi.

Dinas Cuaca Nasional Pagasa mengatakan kombinasi topan Kalmaegi dan garis geser menyebabkan hujan lebat dan angin kencang di wilayah Visayas dan sekitarnya. Lebih dari 180 penerbangan dibatalkan, dan otoritas maritim meminta semua kapal untuk berlindung di pelabuhan terdekat.

Pagasa sebelumnya memperingatkan risiko ‘gelombang badai yang mengancam jiwa’ yang mencapai ketinggian lebih dari tiga meter di wilayah pesisir dan dataran rendah di Filipina tengah.

Sementara itu, pemerintah Vietnam juga bersiap menghadapi kemungkinan terburuk. Kalmaegi diperkirakan akan melanda wilayah tengah Vietnam pada Kamis malam, sebuah daerah yang baru-baru ini dilanda banjir besar yang menewaskan sedikitnya 40 orang pada minggu lalu.

“Ini merupakan topan yang sangat kuat dan intensitasnya terus meningkat setelah memasuki Laut Timur,” kata pemerintah Vietnam dalam keterangan resminya.

Topan Kalmaegi menambah daftar panjang bencana yang melanda Filipina dalam beberapa bulan terakhir. Negara kepulauan ini rata-rata mengalami 20 badai tropis setiap tahunnya.

September lalu, Topan Super Ragasa melanda Luzon Utara, memaksa sekolah dan kantor tutup karena hujan lebat dan angin kencang.

(sels/sel)


Exit mobile version