Jakarta, Pahami.id –
Korban Kematian Festival Maha Kumbh Mela di Prayagraj, India meningkat menjadi 30 orang.
Lusinan korban terbunuh di kerumunan di mana ribuan peziarah bergegas untuk mengambil bagian dalam ritual mandi sakral. Sebanyak 90 orang terluka dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Renu Devi, pilgria 48 tahun, menggambarkan peristiwa yang terjadi pada hari Rabu (29/1) sebelum fajar.
“Semua orang jatuh di atasku, melangkah ke arahku ketika dia bergerak maju.” dikutip Saluran Berita AsiaKamis (1/30).
Kumbh Mela atau The Great Teapot Festival adalah acara yang diadakan setiap 12 tahun. Acara ini terkait dengan kisah para dewa dan asura (iblis).
Peluncuran Indian Express, ketika para Dewa dan Asura menikam lautan, Dhanchantry muncul ketika membawa stoples amrita atau herbal kekayaan.
Jadi, toples Amrita tidak jatuh ke tangan Asura, Putra Indra, Jayant, membawa stoples dan Amrita tumpah di empat tempat yaitu Haridwar, Prayagraj, Ujjain, dan Nashik-Trimeshwar. Dia berlari selama 12 hari. Karena suatu hari Tuhan sama dengan satu tahun manusia, Kumbh Mela dirayakan setiap 12 tahun.
Orang -orang juga percaya bahwa berendam di sungai selama festival dapat memberantas dosa -dosa seseorang dan mendapatkan berkat rohani. Tidak heran jutaan orang hadir untuk mandi suci di Yamuna Gangga dan pertemuan sungai.
Terlepas dari makna sakral Kumbh Mela, festival ini melekat pada orang -orang yang penuh dengan konsekuensi fatal. Untuk waktu yang lama, Kumbh Mela memiliki catatan kerusuhan dan kematian.
Pejabat pemerintah daerah akan Ksha Rana mengatakan kerusuhan dimulai setelah penjaga massal yang “rusak”. Dalam sebuah laporan dari Press Trust of India News Agency, hambatan untuk putus saat mandi suci dan melukai beberapa orang dalam insiden “berdesak -desakan”.
(Isn/isn)