Site icon Pahami

Berita Korban Tewas Akibat Agresi Israel di Gaza 2 Kali dari Perang Ukraina


Jakarta, Pahami.id

Korban meninggal akibat invasi Israel di dalam Semenanjung Gaza Sejauh ini tercatat 18.205 orang dan 49.645 orang luka-luka.

Jumlah korban tewas di Gaza hampir dua kali lebih tinggi dibandingkan jumlah korban tewas akibat invasi Rusia ke Ukraina.

Menurut data PBB, jumlah korban perang Ukraina sebanyak 10 ribu orang, 560 di antaranya adalah anak-anak.


Kementerian Kesehatan di Gaza dalam keterangannya, Senin (11/12) kemarin membenarkan, jumlah korban tewas selama invasi Israel telah melampaui 18 ribu orang.

Awal pekan ini, serangan Israel ke Jalur Gaza selatan menjadi semakin brutal setelah memaksa warga sipil di wilayah Khan Younis untuk pindah dari rumah mereka, lebih jauh ke selatan.

Meski mendesak warga sipil untuk mengungsi, Israel terus menyerang banyak tempat di wilayah tersebut. Banyak warga sipil Palestina yang mengatakan bahwa tidak ada lagi tempat yang aman di Gaza.

Salah satunya, Umm Mohammed al-Jabri, mengaku kehilangan tujuh anaknya dalam serangan Israel di Rafah di Gaza selatan, setelah pindah dari rumahnya di Kota Gaza.

“Tadi malam mereka [Israel] mengebom rumah kami dan menghancurkannya. Mereka mengatakan Rafah akan menjadi tempat yang aman. Tapi tidak ada tempat yang aman bagi kami,” kata al-Jabri, dikutip AFP.

Awal pekan ini Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengirim pesan ultimatum, menyerukan Hamas untuk menyerah.

“Perang masih berlangsung, namun ini adalah awal dari akhir bagi Hamas. Saya katakan kepada para teroris Hamas: ini sudah berakhir,” kata Netanyahu.

Namun, sebelumnya perwakilan Hamas juga menuntut agar Israel menghentikan agresinya di Gaza jika ingin seluruh sandera yang tersisa dikembalikan hidup-hidup.

Hamas menuntut dibukanya kembali perundingan dan pertukaran sandera di Gaza dengan tahanan Palestina di penjara Israel.

“Baik musuh kaum fasis dan kepemimpinan mereka yang arogan, maupun para pendukung mereka, tidak dapat menahan tawanan mereka hidup-hidup tanpa pertukaran dan negosiasi, dan memenuhi tuntutan perlawanan,” kata juru bicara sayap bersenjata Hamas, Abu Obeida.

Obeida juga menegaskan kelompok Hamas akan terus melawan tentara Israel.

“Kami tidak punya pilihan selain melawan penjajah ini di setiap lingkungan, jalan dan jalur,” katanya.

“Penghancuran yang dilakukan musuh dimaksudkan untuk mematahkan kekuatan perlawanan kami, namun kami berperang di tanah kami dalam pertempuran suci,” tambahnya.

(Dna)


!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);

Exit mobile version