Yogyakarta, Pahami.id –
Sejumlah kontributor berita televisi Republik Indonesia (TVRI) Yogyakarta yang telah mencegah dampak efisiensi anggaran menyambut keputusan untuk membatalkan penghentian pekerjaan (Penghentian) atau perumahan pekerja lembaga penyiaran publik (LPP).
“Berterima kasih atas rahmat Yang Mahakuasa,” kata kontributor TVRI Yogyakarta, The Gunungkul, DIY, Joseph Adhitya Putratama Cnnindonesia.comRabu (12/2).
Muchamad Ridwan (43) alias Trembel, kontributor TVRI Yogyakarta untuk area Sleman Regency juga berterima kasih kepada harapan bahwa ia kemudian kembali.
“Saya pribadi berterima kasih kepada Tuhan,” kata Trembel Cnnindonesia.com.
Trembel mengklaim bahwa dia tidak menonton Dewan Perwakilan Rakyat (RDP) dari Dewan Perwakilan Rakyat VII pada hari Rabu (12/2) memberikan Presiden TVRI Iman Brotoseno.
Dia hanya menerima kabar baik ini dari kontributor TVRI Yogyakarta yang juga diberhentikan pada 6 Februari 2025 kemarin.
“Bahkan dari teman -teman yang merupakan pegawai negeri P3K dan TVRI di kelompok kontributor cukup antusias dukungan Bagi kami untuk mempertahankan Roh, “katanya.
“Dan sebelum itu saya telah mengirim materi berita, meskipun tidak ada anggaran atau tidak dibayar sampai 5 Februari. Sampai pagi ini saya masih mengirim berita,” katanya.
Sebelumnya dilaporkan bahwa 17 pekerja kontrak TVRI Yogyakarta diakhiri pada 6 Februari 2025 kemarin karena efisiensi anggaran di presiden Prabowo Subianto.
Lusinan pekerja kontrak terdiri dari tujuh kontributor berita untuk semua distrik/kota DIY, termasuk Adhit dan Gemar. Kemudian sepuluh pekerja kontrak lainnya, termasuk editor, penyiar dan penerjemah bahasa isyarat.
Kemudian, direktur pelaksana TVRI, Faith Brotoseno mengklaim bahwa mereka akan membatalkan keputusan untuk mengakhiri pekerjaan (PHK) atau menempatkan pekerja untuk berkontribusi pada dampak efisiensi anggaran.
Faith menjelaskan bahwa pembatalan keputusan dibuat setelah TVRI menerima pengurangan atau relaksasi pemotongan anggaran setelah pertemuan dengan Kementerian Keuangan pada hari Selasa (11/2).
Ini disampaikan oleh Faith untuk menjawab pertanyaan wartawan setelah pertemuan dengan Komisi Dewan Perwakilan Rakyat VII pada hari Rabu (12/2).
“Kami akan menindaklanjutinya setelah pertemuan RDP ini tidak ada jenis perumahan lain atau mengurangi honorarium dan hal -hal yang terkait dengan pendapatan dari kontributor di wilayah tersebut, jadi kami setuju dan setuju,” kata Faith di kompleks parlemen, Jakarta.
Menurut Faith, relaksasi pemotongan anggaran dapat memenuhi persyaratan pembayaran karyawan kepada kontributor di wilayah tersebut.
Selain itu, Faith menjelaskan bahwa beberapa kontributor yang telah dipengaruhi oleh penghentian akan dibangun kembali sesuai dengan perjanjian pertemuan.
Untuk pertemuan tersebut, Iman menjelaskan TVRI menerima pengurangan pemotongan anggaran dari Kementerian Keuangan Rp276.598.000.000 (RP276,5 miliar).
Oleh karena itu, ia mengatakan TVRI sekarang dipengaruhi oleh pemotongan anggaran untuk efisiensi RP455.700.000.000 (RP455,7 miliar).
(kum/gil)