Jakarta, Pahami.id —
Sedikitnya 53 orang tewas dan 51 lainnya masih hilang akibat bentrokan antar kelompok internal kartel narkoba di wilayah Sinaloa Meksiko, meletus pada awal September 2024.
Seperti diberitakan Reuters Jumat (20/9), kekerasan mengerikan antar kelompok dalam kartel disebut belum menunjukkan tanda-tanda mereda.
Konflik internal yang meluas ini terjadi antara dua faksi paling kuat dalam kartel narkoba. Perselisihan bermula ketika pemimpin salah satu kelompok tersebut, Ismael ‘El Mayo’ Zambada, ditangkap di Amerika Serikat pada Juli 2024.
Zambada yang berusia 74 tahun menuduh seorang anggota senior dari faksi lain dalam kartel, Los Chapitos, menculiknya dan menerbangkannya ke Amerika Serikat tanpa sepengetahuannya.
Sejak terjadinya pertempuran dalam bentuk baku tembak pada tanggal 9 September, kehidupan di kota Culiacan telah terganggu, karena sekolah-sekolah terpaksa ditutup selama beberapa hari dan restoran serta toko tutup lebih awal.
Gubernur Sinaloa Ruben Rocha Moya mengatakan pada Jumat (20/9) bahwa lebih dari 40 orang telah ditangkap dalam beberapa hari terakhir. Sementara itu, lebih dari lima ribu paket pangan telah didistribusikan ke seluruh Sinaloa.
Pasukan Meksiko, yang berjuang meredam pertempuran, menangkap kepala keamanan Archivaldo Guzman pada Kamis (19/9), serta pemimpin Los Chapitos dan putra mantan gembong Sinaloa Joaquin ‘El Chapo’ Guzman.
Sementara itu, menurut sumber keamanan federal, Fernando Perez Medina, yang juga dikenal sebagai El Piyi, juga ditangkap di Culiacan.
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan pada hari Kamis bahwa Amerika Serikat ikut bertanggung jawab atas kekacauan tersebut karena mereka “melakukan operasi ini”.
Pernyataan Obrador merujuk pada percakapan sebelumnya antara pejabat AS dan Joaquin Guzman Lopez, pihak yang menculik Zambada.
Para pejabat AS juga secara pribadi mengonfirmasi bahwa mereka telah mengadakan pembicaraan dengan Guzman. Namun Duta Besar AS untuk Meksiko, Ken Salazar, mengatakan bulan lalu bahwa para pejabat AS terkejut menemukan Zambada di AS.
(Reuters/terlambat)