Site icon Pahami

Berita Komisi X DPR Akan Rapat untuk Bahas Usul Gelar Pahlawan Soeharto

Berita Komisi X DPR Akan Rapat untuk Bahas Usul Gelar Pahlawan Soeharto


Jakarta, Pahami.id

Komisi X DPR menyatakan akan menggelar rapat dengan Kementerian Kebudayaan untuk membahas usulan judul tersebut Pahlawan nasional Terhadap beberapa nama, termasuk Presiden kedua RI, Soeharto.

Wakil Ketua Komisi X DPR My Esti Wijayanti mengatakan pihaknya akan memastikan 40 nama yang diajukan. Khusus Soeharto, ia juga mempertanyakan gerakan reformasi dan kelompok reformis yang menggulingkan rezim Orde Baru (ORBA).

“Jadi pembahasannya di KPU


Tentu ada beberapa hal yang perlu dipastikan terlebih dahulu, bagaimana nasib para reformis jika nanti diberi gelar pahlawan nasional, ujarnya.

Esti menilai usulan nama Seoharto harus dikaji, apalagi masih ada beberapa nama lain yang diajukan karena kepahlawanannya atau menjadi korban di masa orde baru. Salah satunya Marsinah – aktivis buruh yang diusulkan menjadi pahlawan nasional oleh Kementerian Sosial. Marsinah merupakan aktivis buruh di Jawa Timur yang tewas di tangan aparat pada masa Orde Baru.

Pemahamannya juga tidak jelas kapan muncul nama-nama korban HAM saat itu, ujarnya.

Jadi yang menjadi korban harus bersama-sama menerima gelar Pahlawan, logikanya dari mana? Nah, ini menurut saya juga perlu dibereskan dulu, tambah Esti.

Secara terpisah, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) optimis nama pahlawan nasional baru bisa diumumkan secara resmi sebelum memperingati Hari Pahlawan pada 10 November 2025.

“Iya mudah-mudahan Insya Allah sebelum tanggal 10 November dan kemudian akan terpilih beberapa nama,” ujarnya menjawab pertanyaan wartawan usai upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 di Museum Bank Indonesia, Jakarta, Selasa (28/10) seperti dikutip Antara.

Tahun ini, Kemensos memberikan berkas usulan 40 nama menjadi pahlawan nasional kepada Ketua Dewan Derajat, Jasa dan Kehormatan (GTK). Dan, lanjutnya, sebagian besar nama-nama tersebut merupakan hasil diskusi tahun-tahun sebelumnya.

Namun, dia memastikan proses penetapan calon pahlawan nasional dilakukan melalui mekanisme seleksi berlapis dan melibatkan berbagai elemen, mulai dari masyarakat hingga tim ahli tingkat pusat. Ia mengatakan, dua dari 40 nama yang diusulkan menjadi pahlawan nasional adalah Soeharto dan Presiden keempat RI Abddurahman Wahid (Gus Dur).

“Ya nanti dikoordinasikan ke Dewan Gelar untuk diberi kesempatan melaporkan ke Presiden.

Daftar Rekomendasi 40 Nama Pahlawan Nasional

40 tokoh yang diusulkan Kementerian Sosial untuk mendapat gelar Pahlawan Nasional antara lain:

Aktivis Buruh Perempuan asal Nganjuk, Jawa Timur, Marsinah, Presiden RI ke-2 Soeharto (Jawa Tengah), dan Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Jawa Timur).

Kemudian Syaikhona Muhammad Kholil; mantan Presiden Aam Pbnu Kh Bisri Syansuri; Kh Muhammad Yusuf Hasyim dari Tebuireng, Jombang; Jenderal TNI (Purn) M. Jusuf (Sulawesi Selatan), dan Jenderal TNI Purn. Ali Sadikin (Jakarta).

Kemudian HM Sanusi (Jawa Timur), HB Jassin (Gorontalo), Sultan Muhammad Salahuddin (NTB), Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja (Jawa Barat), dan H Ali Sastroamidjojo (Jawa Timur).

Berikutnya adalah Dr Kariadi (Jawa Tengah), dan RM Bambang Soeprapto Dipokoesomo (Jawa Tengah).

Kemudian, Basoeki Probowinoto (Jawa Tengah), Raden Soeprapto (Jawa Tengah), Mochamad Moeffreni Moe’min (Jakarta), Kh Sholeh Iskandar (Jawa Barat),

Berikutnya Syekh Sulaiman Ar-Rasuli (Sumatera Barat), Zainal Abidin Syah (Maluku Utara), Gerrit Agustinus Sihabessy (Maluku), Chatib Sulaiman (Sumatera Barat), dan Sayyid idrus bin Salim al-Jufri (Sulawesi Tengah).

(Thr/Anak)


Exit mobile version