Site icon Pahami

Berita Kim Jong Un Akui Ada ‘Kenangan Indah’ dengan Trump, Isyarat Mau Dialog

Berita Kim Jong Un Akui Ada ‘Kenangan Indah’ dengan Trump, Isyarat Mau Dialog


Jakarta, Pahami.id

Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong UnMengklaim mempertimbangkan untuk melanjutkan percakapan dengan Amerika Serikat setelah kematian dan hubungan antara kedua negara tegang.

Kim Jong Un mengklaim mempertimbangkan untuk membuka kembali dialog dengan AS karena masih memiliki “kenangan indah” dengan Presiden AS Donald Trump. Namun, Kim Jong Un menegaskan bahwa ia akan mempertimbangkan dialog lebih lanjut dengan AS jika Washington memungkinkan Pyongyang masih memiliki senjata nuklir.


“Jika Amerika Serikat meninggalkan obsesi yang tidak disengaja dengan denuklirisasi dan, dengan mengakui kenyataan, memang benar bahwa kita ingin hidup di sebelah kita, maka tidak ada alasan bagi kita untuk menolaknya,” kata Kim menurut laporan itu Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Pada hari Senin (9/22).

“Saya pribadi menyimpan kenangan indah dari Presiden AS Trump saat ini,” tambah Kim dalam pidatonya yang panjang di hadapan Parlemen Korea Utara.

Kim dan Trump telah bertemu tiga kali di kantor pertama Trump. Pada saat itu, Korut AS sedang bernegosiasi tentang upaya senjata nuklir Pyongyang.

Selama waktu ini, ketegangan AS dan Korea Utara telah mereda. Bahkan, Pyongyang telah menghentikan tes rudal selama beberapa waktu.

Namun, negosiasi Kim Jong Un dan Trump, yang ditahan di Hanoi pada tahun 2019 karena perbedaan di kedua negara, terutama tentang tuntutan AS di Korea Utara untuk denuklirisasi penuh.

Sejak kegagalan pertemuan 2019, Korea Utara sekali lagi meluncurkan uji coba rudal dan kebijakan bermusuhan AS.

Pyongyang juga berulang kali menekankan bahwa ia tidak akan melepaskan senjata nuklirnya dan bahkan menyatakan dirinya sebagai negara nuklir yang “tidak dapat diubah” meskipun komunitas internasional mencoba menindas Korea Utara dengan sanksi.

“Dunia sudah tahu apa yang dilakukan Amerika Serikat setelah memaksa suatu negara untuk melucuti senjata nuklirnya. Kami tidak akan melepaskan senjata nuklir kami,” kata Kim Jong Un dalam sebuah pernyataan pada hari Senin.

Kim menambahkan bahwa sanksi internasional benar -benar membuat Korea Utara “lebih kuat, membangun ketahanan dan daya tahan yang tidak dapat dipatahkan oleh tekanan apa pun.”

Dia juga bersikeras bahwa tidak ada alasan untuk berdialog dengan Korea Selatan, meskipun presiden baru Seoul, Lee Jae-Myung, mencoba meringankan ketegangan.

“Kami mengatakan bahwa mereka tidak akan terhubung dengan mereka dalam bentuk apa pun,” kata Kim.

(RDS)


Exit mobile version