Surabaya, Pahami.id –
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansesa dan Pangdam v Brawijaya Mayor Jenderal Rudy Saladin Bertemu Ribuan Massa Dibungkus di depan Gedung Negara Bagian Grahadi pada hari Sabtu (8/30) malam.
Keduanya terlihat memiliki pengawalan ketat dari anggota TNI di tempat kejadian. Penampilannya juga disambut oleh ledakan yang menyala di tengah kerumunan.
Awalnya perwakilan massa dari tindakan tersebut meminta akuntabilitas atas massa kekerasan dan ditahan di Mapolrestab Surabaya, selama persatuan Affan Kurniawan di Gedung Negara Bagian Grahadi pada hari Jumat (29/8).
Di depan massa aksi, keduanya mengatakan mereka masih selaras dengan polisi, kepala polisi Jawa Timur dan kepala polisi Surabaya, untuk segera membebaskan orang -orang yang ditahan di Mapolrestabes Surabaya. Dari 43 orang yang ditangkap, dua dibebaskan.
Khofifah mengungkapkan bahwa pada hari Sabtu (8/30) sore ada banyak tindakan yang diambil.
“Di Polrestabes pada pukul 14.00 dirilis, saya memantau. Sekarang prosesnya disebabkan oleh 41 orang, dua telah dirilis,” kata Khofifah di tengah massa aksi.
Khofifah mengatakan 41 orang yang tersisa masih dalam proses inspeksi di kantor polisi, dan akan segera dirilis jika panggung selesai.
“Sekarang proses inspeksi sedang berlangsung. Sudah meminta informasi, sudah berakhir, jadi mereka kembali,” katanya.
Khofifah juga mengklaim meninggalkan Polrestabes Surbaya, untuk satu massa tindakan.
“Komandan militer saya dan saya langsung pergi ke Polrestab. Sampai saya menemukan bahwa satu orang selesai, satu orang selesai,” katanya.
Tidak hanya itu, Khofifah juga mengklaim telah memantau operasi berbagai tindakan yang terluka dan sedang dirawat di Dr. Soetomo.
“Kemarin dirawat di monitor rumah sakit saya, di Soetomo sampai 19.00 selesai, tidak bertanggung jawab, yang ada di monitor rumah sakit saya sendiri,” katanya.
Sekarang, hingga 20,32 WIB, massa tindakan masih selamat. Ratusan staf TNI berada di sepanjang pagar gedung Grahadi.
(FRD/FRD/RHR)