Jakarta, Pahami.id —
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyatakan bahwa Teheran tidak memiliki atau membutuhkan kelompok milisi sebagai proksinya di Timur Tengah.
Dalam percakapannya dengan sekelompok pengunjung di Teheran, Khamenei mengatakan bahwa kelompok milisi di Timur Tengah bukanlah proksi Iran seperti yang mereka katakan.
Dia mengatakan bahwa jika dia ingin “mengambil tindakan”, Iran tidak memerlukan bantuan milisi tersebut.
“Iran tidak punya kekuatan proksi. Yaman berperang karena mereka punya keyakinan. Hizbullah berperang karena keyakinannya yang menarik mereka ke medan perang. Hamas dan Jihad Islam berperang karena keyakinan mereka yang memaksa mereka untuk melakukan hal tersebut. Mereka tidak bertindak sebagai proxy kami,” kata Khamenei. pada Minggu (22/12), seperti dikutip bahasa Arab baru.
Khamenei kemudian mengatakan pernyataan negara-negara Barat bahwa Iran telah kehilangan kekuatan proksinya di Timur Tengah adalah “sebuah kesalahan.”
“Jika suatu saat kita ingin mengambil tindakan, kita tidak memerlukan proxy,” ujarnya.
Pernyataan Khamenei muncul setahun setelah milisi Hamas Palestina dan Hizbullah Lebanon dihancurkan oleh Israel dalam invasi yang menyebar dari Gaza hingga Lebanon.
Pernyataan ini juga disampaikan dua pekan setelah rezim Presiden Suriah Bashar Al Assad tumbang akibat penggulingan milisi di sana. Al Assad adalah salah satu sekutu utama Iran yang pemerintahannya mendapat dukungan kuat dari Teheran.
Pernyataan Khamenei juga muncul ketika milisi Houthi Yaman baru-baru ini terlibat dalam pertempuran sengit dengan Israel dan Amerika Serikat akibat operasi milisi di Laut Merah dan Teluk Aden.
Situasi ini juga disebut-sebut menandai titik lemah Iran di Timur Tengah.
Iran diyakini memiliki proksi yang disebut Poros Perlawanan yang mencakup Hamas, Houthi, Hizbullah, dan beberapa milisi di Irak.
Semuanya mempunyai musuh bersama yaitu Israel dan Amerika Serikat.
Dalam kesempatan itu, Khamenei juga menuding AS berupaya menciptakan kekacauan dan kekacauan di Iran. Dia juga bersumpah untuk “menginjak” siapa pun yang terkait dengan AS.
Iran akan menginjak siapapun yang menjadi ‘tentara bayaran’ AS, ujarnya.
(blq/rds)