Site icon Pahami

Berita Khamenei Ancam Serang Pangkalan Militer AS, Tegaskan Iran Tak Menyerah

Berita Khamenei Ancam Serang Pangkalan Militer AS, Tegaskan Iran Tak Menyerah


Jakarta, Pahami.id

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengancam akan menyerang pangkalan militer Amerika Serikat (AS) Di wilayah Timur Tengah, jika negara itu kembali diserang oleh tanah Paman Sam.

Pernyataan itu dibuat oleh Khamenei dalam pidatonya setelah gencatan senjata pada hari Kamis (6/26). Dia bersikeras Iran tidak akan menyerah.


“Republik Islam Iran memiliki akses ke beberapa pangkalan militer AS di wilayah tersebut [Timur Tengah] Dan itu dapat melawan mereka ketika dianggap perlu, “kata Khamenei dalam video, meluncurkan AFP, Kamis (6/26).

“Ini bisa terjadi lagi, jika Iran kembali diserang, harga yang akan dibayar musuh dan penyerang akan sangat tinggi,” katanya.

Pada kesempatan itu, Khamenei juga mengomentari pernyataan Presiden AS Donald Trump, yang dia katakan dia hanya puas ketika Iran menyerah dan mengaku kalah.

Pernyataan ini tampaknya menanggapi sikap Trump yang diterbitkan melalui media sosial. Trump menuntut agar Iran ‘menyerah’ kepada Amerika Serikat dan rekan -rekannya di Israel.

Khamenei mengatakan Amerika Serikat telah memusuhi Iran sejak Revolusi Islam Iran pada tahun 1979. Pada tahun itu Khamenei terpilih sebagai pemimpin Iran.

Sejak itu pembatasan telah diberlakukan oleh Amerika dan sekutunya. Alasan Amerika Serikat, Iran adalah negara yang melanggar hak asasi manusia, hak -hak perempuan, dan menghasilkan rudal nuklir.

Meskipun ditekan oleh pembatasan sewenang -wenang, Iran tidak takut. Dengan ketekunan dan kepercayaan diri, Iran bersifat permanen. Bahkan menjadi salah satu kekuatan dunia.

Untuk Khamenei, Trump tidak akan membuat Iran menyerah. Sebaliknya, Amerika harus memiliki harga diri bahwa sikapnya dapat menyebabkan konflik yang lebih besar dalam iklim geopolitik saat ini.

“Tapi dalam pernyataannya, dia [Donald Trump] Mengekspresikan kebenaran, ia menunjukkan sikapnya, “kata Khamenei lagi, mengkonfirmasi wajah asli Trump.

“Presiden sebelumnya tidak mengatakan ini, karena ini tidak dapat diterima dan tidak masuk akal untuk meminta negara untuk menyerah, mereka membuat banyak alasan, tetapi artinya adalah bahwa Iran ingin menyerah,” katanya.

(DMI/DMI)


Exit mobile version