Jakarta, Pahami.id –
Video Kecerdasan buatan (AI) Tentang promosi Candi Borobudur Dengan mengucapkan kata virus umrah di media sosial. Ketua Dewan Ulama Indonesia (Mui) Da’wah dan Fellowship of Trust, Cholil Nafis, meminta pembuat video ditegur.
“Ya, AI membuat orang sehingga orang -orang harus bijaksana untuk membuat konten. Jadi yang kami minta adalah ditegur dan tidak menyinggung orang lain,” katanya MomentscomSabtu (7/6).
Cholil Nafi kemudian menanggapi video AI di akun X -nya. Cholil meminta untuk tidak membawa agama lain.
“Ini adalah istilah Umrah, yang diperintahkan untuk berbicara tentang anak -anak. Ingin pergi ke Borobudur atau ke sungai, tolong menyukainya. Tapi itu juga tidak menjatuhkan agama -agama lain yang tidak memulihkan jutaan umrah atau mereka yang berbaris untuk ziarah, seperti itu. Bagaimanapun, kita bebas mempraktikkan ajaran setiap agama. Pada dasarnya Pancasila“Kata Cholil dalam tweetnya dan diizinkan untuk memilih.
Dalam video AI, seorang gadis dengan latar belakang kuil Borobudur. Video ini awalnya dibahas sehubungan dengan belati, membakar dupa.
Selain itu, video ini membahas leluhur yang meninggalkan Tanah Suci. Di bagian ini, wanita dalam video yang dibuat oleh AI berbicara di latar belakang kuil Borobudur.
Video itu kemudian disebutkan kepada mereka yang ingin pergi ke Tanah Suci harus membayar puluhan juta dan antrian. Video AI kemudian menggunakan kata ‘umrah’. Dia mengundang ‘umrah’ ke beberapa kuil, termasuk Kuil Borobudur.
Baca berita lengkapnya Di Sini.
(Tim/dal)