Jakarta, Pahami.id —
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari menuntut Permohonan tersebut Shirekap mampu mengenali kesalahan input data yang dilakukan Kelompok Pengelola Pemungutan Suara (KPPS).
Menurut Hasyim, kesalahan pembacaan data di aplikasi Sirekap hanya kurang dari 1 persen.
“Sebenarnya Sirekap mengakui hasil konversi tersebut salah atau tidak akurat dengan data dalam perhitungan atau penulisan pada formulir yang diunggah,” ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (15/2).
Berdasarkan data Sirekap, kata dia, terdapat perbedaan hasil pemungutan suara antara formulir dengan yang diunggah di aplikasi di 2.325 TPS.
<!–
/4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail
–>
Namun, kata dia, jumlah kesalahan tersebut hanya berkisar 0,64 persen dibandingkan total 358.775 TPS yang mengunggah hasil pemilu.
“Yang ditemukan TPS salah, salah, formulir tidak terbaca dengan benar oleh sistem, jika dibandingkan dengan 358.775 TPS yang diunggah kurang lebih 0,64 persen atau kurang dari 1 persen,” jelasnya.
“Yang ingin kami sampaikan, kami ingin tegaskan bahwa sistem Sirekap mengenali jika ada kesalahan perhitungan atau konversi atau sistem tidak cocok membaca formulir,” imbuhnya.
Meski begitu, Hasyim mengaku berterima kasih kepada seluruh pihak yang melaporkan kesalahan pembacaan data hasil pemilu.
Dikatakannya, seluruh masukan dan catatan yang diberikan menjadi bahan evaluasi dan perbaikan bagi KPU dalam proses pendataan di TPS.
“Kami sangat berterima kasih atas segala masukan dan catatan bapak/ibu dan sekali lagi tentunya akan kami lakukan koreksi,” tutupnya.
(tfq/tidak)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);