Jakarta, Pahami.id –
Ketua Parlemen Indonesia Ny. Maharani pada Hari Bhayangkara ke -79, mengingatkan bahwa kekuatan polisi Polisi Indonesia (Polri) berada dalam kepercayaan rakyat pada lembaga tersebut.
Dia mengatakan polisi harus menjangkau orang -orang dan membuat keadilan sosial di dinas utama. Menurutnya, polisi nasional yang kuat adalah polisi yang dicintai dan dipercaya oleh rakyat.
“Kekuatan sejati polisi nasional tidak berkuasa atau senjata, tetapi dalam kepercayaan rakyat.
Dia berharap tema Bhayangkara Day pada tahun 2025, ‘Polry Services for the Community’ dapat ditafsirkan secara mendalam sebagai arahan kebijakan, bukan hanya sebagai slogan.
Karena dia berpendapat bahwa polisi negara itu sekarang menghadapi tantangan besar untuk menjadi institusi sejati -sebenarnya datang untuk melindungi orang -orang, menghadapi yang lemah, dan bertindak secara adil dalam semua situasi.
“Orang -orang tidak hanya membutuhkan rasa damai, tetapi juga keadilan yang menyentuh kehidupan sehari -hari mereka dari masalah kecil di desa hingga kejahatan struktural,” katanya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya transformasi polisi nasional untuk menjangkau rakyat. Menurutnya, pendekatan partisipatif, dialog, dan pencegahan perlu diperkuat di setiap lini layanan polisi.
“Ketika seorang petani, nelayan, buruh harian, atau ibu rumah tangga merasa nyaman mengeluh ke kantor polisi tanpa rasa takut, ketika polisi negara itu benar -benar pelindung rakyat,” katanya.
Menurutnya, keberhasilan Layanan Polri tergantung pada keberadaan dan layanan yang dirasakan masyarakat secara langsung. Karena itu, ia berharap polisi negara dapat bekerja secara profesional.
“Ukuran keberhasilan polisi negara itu tidak hanya menangkap statistik, tetapi sejauh mana kehadirannya terasa dalam kehidupan orang -orang biasa,” katanya.
Namun, ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua petugas polisi nasional yang telah bekerja tanpa bosan menjaga keamanan dan stabilitas ketertiban di masyarakat. Karena dia juga mengerti bahwa pekerjaan polisi nasional di lapangan tidak mudah.
“Reformasi kepolisian nasional harus berhati -hati untuk menyentuh aspek -aspek sistem pengawasan, transparansi, peningkatan profesionalisme, untuk meningkatkan kesejahteraan staf,” katanya.
(Antara/gil)