Site icon Pahami

Berita Kesaksian Warga Yahudi India Diajak ‘Pulang Kampung’ ke Israel

Berita Kesaksian Warga Yahudi India Diajak ‘Pulang Kampung’ ke Israel


Jakarta, Pahami.id

Masyarakat Yahudi Bnei Menashe dari India angkat bicara tentang rencana pemerintah Israel membawa semua anggota masyarakat kembali ke tanah Zionis.

Hanoch Haokip, salah satu anggota Bnei Menashe yang kini tinggal di Israel, mengatakan bahwa anggota komunitasnya sangat senang dengan keputusan ini. Ia mengatakan para anggota sudah menunggu lama untuk tinggal di Israel.

Mereka sangat bersemangat dan sangat emosional. Mereka sudah menunggu tahun ini. Mereka sangat bahagia, kata Haokip, seperti dikutip Berita Ynet.


Haokip sekarang bekerja untuk Shavei Israel, sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada pencarian suku-suku Israel yang hilang. Organisasi ini memperjuangkan penerimaan Bnei Menashe di kalangan Yahudi Israel.

Haokip adalah salah satu dari 4.000 anggota Bnei Menashe yang berimigrasi ke Israel lebih dari 20 tahun lalu. Dia tiba di Tel Aviv pada tahun 2013 bersama istri dan dua putrinya.

Setelah menetap di Israel, Haokip memiliki dua anak perempuan lagi. Putri pertamanya saat ini bertugas di Pasukan Pertahanan Israel (IDF). Ia ikut serta dalam perlawanan terhadap kelompok milisi Hamas di Jalur Gaza, Palestina.

“Komunitas kami melakukan yang terbaik untuk berkontribusi kepada masyarakat,” kata Haokip.

“Kami bekerja, dan menjadi tentara, kami ada di mana-mana, di setiap aspek kehidupan, kami melakukan yang terbaik untuk mengabdi pada negara dan Israel dan akan terus melakukan apa pun demi kemajuan Israel,” ujarnya.

Pernyataan Haokip muncul sehari setelah pemerintah Israel setuju untuk ‘membawa kembali’ seluruh komunitas Bnei Menashe ke Israel. Keputusan ini diambil setelah pemimpin Bnei Menashe dan Shavei Israel menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk memperjuangkan nasib mereka.

Berdasarkan rencana ini, sekitar 1.200 anggota Bnei Menashe akan dibawa ke Israel pada akhir tahun 2026. Kelompok lain yang terdiri dari 4.600 orang akan menyusul, diharapkan selesai pada tahun 2030.

Transfer gelombang pertama diperkirakan menelan biaya sekitar 90 juta shekel atau sekitar Rp456 miliar. Biaya-biaya ini untuk logistik, perumahan dan pelajaran bahasa Ibrani.

Pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menyatakan bahwa komunitas Bnei Menashe akan berlokasi di Israel utara, tepatnya di Galilea.

“Ini adalah keputusan penting negara Zionis untuk menyatukan kembali hati dan keluarga,” kata Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich.

Bnei Menashe adalah komunitas Yahudi yang menetap di perbatasan India dan Burma. Di India, komunitas ini dikenal dengan nama Shinlung.

Bnei Menashe mengidentifikasi diri mereka sebagai keturunan Manasye atau Manasye. Ini adalah salah satu suku Israel yang tercantum dalam Alkitab.

(BLQ/DNA)


Exit mobile version